Rabu 16 Nov 2022 13:31 WIB

Ini Jawaban Buwas Soal Bulog yang tak Bisa Penuhi Cadangan Beras 1,2 Juta Ton

Buwas pastikan Bulog tak bisa penuhi cadangan karena stok beras kini terbaatas

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang.  Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah untuk menyiapkan cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Kendati demikian, persediaan beras secara nasional dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah untuk menyiapkan cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Kendati demikian, persediaan beras secara nasional dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah untuk menyiapkan cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Kendati demikian, persediaan beras secara nasional dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Pasti (cadangan beras 1,2 juta ton) tidak akan terpenuhi. Itu pasti," kata Buwas, sapaan akrabnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Hingga saat ini, total stok CBP mencapai sekitar 650 ribu ton. Ia menuturkan, instruksi pemerintah agar Bulog menyerap gabah atau beras dengan sesuai harga pasar agar mampu bersaing dengan swasta pun tidak dapat optimal. Pasalnya, stok yang tersedia cukup terbatas.  

Buwas menyebut, semula pihaknya telah mengumpulkan para mitra perusahaan penggilingan padi. Bulog telah membuat perjanjian untuk dapat menyerap 500 ribu ton beras hingga Desember 2022.