Rabu 16 Nov 2022 13:32 WIB

Siap Diluncurkan, NASA Isi Bahan Bakar Roket SLS untuk Misi Artemis 1

Misi Artemis 1 dijadwalkan diluncurkan Rabu (16/11) waktu setempat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket Space Launch System (SLS) NASA dengan pesawat ruang angkasa Orion terlihat di atas peluncur bergerak saat Crawler Transporter-2 (CT-2) mulai mendaki landasan di Launch Pad 39B, di Kennedy NASA Pusat Antariksa di Cape Canaveral, Florida, AS, 04 November 2022. Misi Artemis I NASA adalah uji terintegrasi pertama dari sistem eksplorasi luar angkasa badan tersebut: pesawat ruang angkasa Orion, roket SLS, dan sistem darat pendukung. Peluncuran uji terbang tanpa awak ditargetkan pada 14 November pukul 12:07 pagi.
Foto: EPA-EFE/JOEL KOWSKY / NASA
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket Space Launch System (SLS) NASA dengan pesawat ruang angkasa Orion terlihat di atas peluncur bergerak saat Crawler Transporter-2 (CT-2) mulai mendaki landasan di Launch Pad 39B, di Kennedy NASA Pusat Antariksa di Cape Canaveral, Florida, AS, 04 November 2022. Misi Artemis I NASA adalah uji terintegrasi pertama dari sistem eksplorasi luar angkasa badan tersebut: pesawat ruang angkasa Orion, roket SLS, dan sistem darat pendukung. Peluncuran uji terbang tanpa awak ditargetkan pada 14 November pukul 12:07 pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) mulai mengisi bahan bakar roket raksasa Space Launch System (SLS) untuk misi pertamanya ke bulan. Badan tersebut mulai memuat propelan ke dalam roket yang diap diluncurkan dalam misi Artemis 1. Proses pengisian bahan bakar ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar enam jam.

Artemis 1 sedang dipersiapkan untuk diluncurkan pada Rabu (16/11/2022) waktu setempat. Jika berhasil, peluncuran akan mengirim pesawat ruang angkasa Orion tanpa awak dalam misi 26 hari ke orbit mengelilingi bulan.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Rabu (16/11/2022), ini adalah upaya ketiga NASA untuk meluncurkan kendaraan SLS dan pesawat luar angkasa Orion. Upaya pertama Artemis 1, pada 29 Agustus dibatalkan karena kesalahan dalam proses pendinginan salah satu dari empat mesin utama roket.

Upaya kedua pada 3 September juga batal ketika roket membocorkan hidrogen selama proses pengisian bahan bakar. Kendaraan SLS kemudian digulung kembali ke Gedung Perakitan Kendaraan Raksasa KSC untuk perbaikan dan analisis dan untuk melindunginya dari Badai Ian.

Tak lama kemudian, roket SLS dibawa kembali ke Launch Pad 39B pada 4 November. Ada sedikit kerusakan pada roket akibat serangan Badai Nicole.

Angin kencang menyebabkan sedikit kerusakan pada bagian dari dempul insulatif di bagian luar kapsul Orion di atas roket SLS. Namun, manajer misi Artemis 1 NASA meyakinkan bahwa kendaraan tersebut tetap layak terbang.

Setelah melakukan analisis kerusakan badai, Mike Sarafin, manajer misi Artemis di markas besar NASA di Washington, mengatakan bahwa SLS masih dalam jadwal peluncuran pada 16 Novemver,

Misi Artemis 1 akan menjadi misi awalan menjelang misi bulan berawak yang direncanakan akhir dekade ini. Misi pertama ini akan menyebarkan 10 muatan ilmiah yang dikenal sebagai cubesats dan akan menempatkan Orion di orbit sekitar bulan.

Artemis 2 kemudian akan mengajak manusia menguji pesawat ruang angkasa Orion dalam perjalanan keliling bulan tidak lebih awal dari tahun 2024. Setelah itu, Artemis 3 berencana untuk mengembalikan astronot ke bulan pada tahun 2025, menempatkan mereka di dekat kutub selatan bulan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement