Rabu 16 Nov 2022 14:20 WIB

Indonesia Ekspor 45 Ton Mocaf ke Turki Senilai Rp 1,2 Miliar

Mocaf yang berbahan dasar singkong mampu menjadi tepung terigu.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri Pelepasan ekspor mocaf ke Turki.
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri Pelepasan ekspor mocaf ke Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertanian singkong memberikan potensi yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Terlebih setelah semakin dikenalnya mocaf (modified cassava flour) atau tepung ubi kayu termodifikasi yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk pangan. 

Head of CSR PT Astra International Tbk, Bima Krida Pamungkas, menjelaskan, saat ini mocaf yang berbahan dasar singkong merupakan produk strategis karena mampu menjadi pengganti tepung terigu. Seperti diketahui, saat ini Indonesia masih banyak mengimpor gandum yang merupakan bahan dasar pembuatan tepung terigu.

Atas dasar itu, pihaknya melalui Desa Sejahtera Astra Banjarnegara dan Lamongan mengembangkan pertanian singkong. Selain meningkatkan produktivitasnya, produk turunannya pun diperbanyak agar semakin memberi nilai tambah yang lebih.

"Sejak tahun 2021, DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara yang berkolaborasi dengan MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf yang mengembangkan pertanian singkong di 10 desa, yaitu tujuh desa di Banjarnegara dan tiga desa di Lamongan," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/11).

Hasilnya, lanjut dia, pada 4 November kemarin Rumaf Mokaf berhasil mengekspor 45 ton mocaf ke Turki senilai Rp 1,2 miliar.  Pelepasan ekspor ke Turki inipun dihadiri langsung Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

"Selama setahun pengembangan DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara oleh MPM Muhammadiyah dan Rumah Mokaf, hasilnya mendapat predikat bintang 4 dari asesmen DSA tahun 2022," ujarnya.

Selain bisa ekspor, lanjut dia, indikator lainnya adalah pendapatan petani singkong di kedua daerah binaannya itu meningkat hingga 75 persen. Bahkan, pertanian singkong tersebut pun mampu menyerap 120 lapangan kerja baru.

"Sampai dengan September (2022) kemarin, pencapaian indikatorya adalah masyarakat yang terdampak pertanian singkong ini mencapai 700 orang. Peningkatan pendapatan mereka naik 75 persen, dengan jumlah tenaga kerja baru 120 orang, serta semua produknya terserap pasar," katanya.

Seperti diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengapresiasi capaian tersebut. Saat menghadiri pelepasan ekspor mocaf ke Turki, dia menyebut mocaf memiliki prospek yang bagus karena mampu menjadi bahan substitusi tepung terigu. 

Bahkan, dia pun mengusulkan agar mocaf mendapat subsidi dari pemerintah agar semakin berkembang. "Harga jual mocaf saat ini Rp 15 ribu per kg karena produksinya masih sedikit.  Nantinya mungkin bisa Rp 12 ribu per kg, agar bisa bersaing dengan harga tepung terigu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement