AJA Laporkan Industri Anime Tumbuh 13,3 Persen
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Cuplikan adegan anime Jepang, Nagi no Asukara. | Foto: Animex
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Industri anime terus meningkat, bahkan di 2022 ini merupakan tahun 'terkuat' bagi industri anime. Peningkatan industri anime dilaporkan terjadi sejak 2021 lalu, meski saat itu masih dalam masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan baru yang dikeluarkan Association of Japanese Animation (AJA) di November 2022 ini, disebutkan peningkatan industri anime mencapai 13,3 persen di 2021 dibandingkan dengan 2020 dengan total nilai pasar mencapai 19,76 miliar dolar AS.
Peningkatan tersebut diiringi dengan meningkatnya produksi anime yang sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi. Peningkatan itu tidak hanya disumbang dari anime itu sendiri.
Namun juga merchandise, penjualan musik dan hal lainnya yang berkaitan dengan industri anime, seperti yang dilansir dari ANN. AJA menyebutkan dalam laporannya bahwa peningkatan tersebut merupakan pencatatan tertinggi yang pernah tercatat di industri anime, sejak AJA mulai mencatat total nilai pasar industri tersebut di 2002.
Pasalnya, peningkatan tertinggi industri anime sebelumnya tercatat pada 2019 lalu. Pada saat itu, tercatat bahwa industri anime tumbuh sebesar 9,1 persen, dengan total nilai pasar mencapai 18,12 miliar dolar AS.
Sementara itu, laporan pertumbuhan industri anime untuk 2022 belum dihitung oleh AJA. Namun, dari peningkatan yang terjadi di 2021, diproyeksikan industri anime di 2022 ini lebih tinggi.
Hal ini juga merujuk banyaknya anime besar yang dirilis di 2022. Bahkan, dalam beberapa laporan lainnya juga menunjukkan sudah adanya peningkatan pertumbuhan anime di 2022.
Sebab, banyak serial anime yang mengambil alih dunia hiburan global seperti serial Chainsaw Man. Bahkan, beberapa anime juga pernah mengambil alih box office, seperti Demon Slayer hingga Jujutsu Kaisen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
