Rabu 16 Nov 2022 17:55 WIB

Deklarasi KTT G20 Singgung Ancaman Senjata Nuklir

Ancaman penggunaan senjata nuklir yang tidak dapat diterima.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)
Foto: AP
Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang telah resmi ditutup menghasilkan deklarasi bersama. Salah satu poin yang disinggung dalam deklarasi tersebut yakni ancaman penggunaan senjata nuklir yang tidak dapat diterima.

Dalam deklarasi itu disebutkan bahwa sangat penting untuk menegakkan hukum internasional dan juga sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas. Termasuk mempertahankan semua tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB dan mematuhi hukum kemanusiaan internasional, termasuk melindungi warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.

“Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima,” demikian bunyi G20 Bali Leaders’ Declaration yang diadopsi pada Rabu (16/11/2022).

Ditekankan pula penyelesaian konflik secara damai, upaya untuk mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog sangatlah penting.

“Era saat ini tidak boleh perang,” bunyi deklarasi itu.

Selain itu, deklarasi G20 Bali juga mengecam keras perang yang terjadi di Ukraina karena telah menyebabkan penderitaan masyarakat dan memperburuk kondisi ekonomi global.

“Sebagian besar negara anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi masyarakat serta memperburuk kerapuhan ekonomi global yang sudah terjadi – menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, menganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, serta meningkatkan risiko stabilitas keuangan,” demikian bunyi deklarasi Bali itu.

Negara-negara G20 juga menegaskan kembali posisinya terkait perang di Ukraina. Mereka sangat menyesalkan agresi yang dilakukan oleh Rusia dan menuntut Rusia agar menarik diri secara penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.

“Kami menegaskan kembali posisi nasional kami sebagaimana dinyatakan dalam forum lain, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB… sangat menyesalkan agresi yang dilakukan oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan diri sepenuhnya dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina,” bunyi deklarasi tersebut.

Meskipun forum G20 ini bukan forum untuk untuk menyelesaikan masalah keamanan, namun diakui bahwa ada masalah keamanan yang memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi global.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement