Rabu 16 Nov 2022 19:35 WIB

Jokowi Menyesalkan Rudal di Polandia, Minta Semua Pihak Tahan Diri

Jokowi minta semua pihak untuk tenang dan menahan diri agar ketegangan tak meningkat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia. Ia pun menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri agar ketegangan tidak semakin meningkat.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia. Ia pun menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri agar ketegangan tidak semakin meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia. Ia pun menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri agar ketegangan tidak semakin meningkat.

“Saya menyesalkan insiden di Polandia. Saya menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari peningkatan ketegangan,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers usai penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Rabu (16/11).

Jokowi menegaskan, perang hanya akan menyebabkan kehancuran. Karena itu, perang harus segera dihentikan.

“Saya selalu menyatakan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran. Karena itu, kita harus menghentikan perang,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden sendiri juga sudah menyatakan bahwa rudal yang jatuh di Polandia tidak mungkin berasal dari Rusia.  

“Dan Presiden Biden sendiri sudah mengatakan bahwa rudal tidak mungkin berasal dari Rusia,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (16/11) ragu bahwa rudal Rusia menghantam Polandia dan menewaskan dua orang. Biden menggelar pertemuan darurat bersama pemimpin negara Kelompok Tujuh (G7) dan para pemimpin NATO pada Rabu pagi di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia untuk membahas dugaan serangan rudal Rusia di wilayah timur Polandia yang dekat perbatasan Ukraina.

“Ada informasi awal yang membantahnya. Tidak mungkin rudal itu ditembakkan dari Rusia, tapi kita lihat saja nanti,\" kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah rudal itu ditembakkan dari Rusia.

Ukraina masih memiliki stok persenjataan buatan Soviet dan Rusia, termasuk sistem rudal pertahanan udara S-300. Biden menerima informasi serangan rudal itu tadi malam. Biden langsung menelepon Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu pagi untuk menyatakan belasungkawa yang mendalam atas korban tewas dan korban luka-luka dalam serangan itu.

Biden berjanji akan memberikan dukungan penuh untuk membantu penyelidikan. Biden juga menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap NATO.

Biden menggelar pertemuan darurat dengan negara anggota G7 di ballroom hotel tempat dia menginap. Biden melakukan pertemuan dengan pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa, bersama dengan presiden dari Dewan Eropa dan perdana menteri sekutu NATO, Spanyol dan Belanda.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Polandia mengidentifikasi rudal itu dibuat di Rusia. Namun Presiden Polandia, Duda, lebih berhati-hati tentang asal usulnya rudal tersebut. Dia mengatakan, rudal itu kemungkinan besar buatan Rusia, tapi kepastiannya masih harus diverifikasi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement