Rabu 16 Nov 2022 20:05 WIB

BPBD DKI Minta RT dan RW Laporkan Potensi Tanah Longsor

Warga diminta lapor potensi tanah longsor lewat 112 atau aplikasi Jaki

Red: Nur Aini
Pengendara motor melintas di dekat jalan yang ambles akibat longsor di Jalan Kerja Bakti VII, Makasar, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Jalan ambles serta tebing longsor yang diakibatkan hujan deras itu membuat jalan tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat sehingga mengganggu akses warga. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat jalan yang ambles akibat longsor di Jalan Kerja Bakti VII, Makasar, Jakarta, Kamis (6/10/2022). Jalan ambles serta tebing longsor yang diakibatkan hujan deras itu membuat jalan tersebut tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat sehingga mengganggu akses warga. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI meminta Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) dan masyarakat untuk melaporkan adanya potensi tanah yang rawan longsor menjelang puncak musim hujan.

"Saya minta RT, RW, ASN, warganet bisa laporkan ke 112," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam diskusi "Rabu Belajar" di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga

Selain melalui 112, ia juga mengimbau melaporkan potensi bencana alam lainnya melalui kanal digital berbasis aplikasi, Jakarta Kini (JaKi). Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah terjadinya korban akibat tanah longsor.

Mantan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan itu menambahkan, layanan 112 beroperasi selama 24 jam dalam menerima pengaduan untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Pengaduan tidak hanya terkait penanganan bencana alam tapi juga kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). "Kami terima pengaduan warga, ada banjir, genangan, pohon tumbang, bahkan darurat medis dan bahkan KDRT," katanya.

Adapun wilayah rawan longsor, yakni di Jakarta Selatan karena kontur daerahnya banyak terjal dan lembah di antaranya di wilayah Jagakarsa. Terkait jumlah personel, kata dia, BPBD DKI memiliki 267 orang dalam Tim Reaksi Cepat yang bertugas memantau titik rawan bencana di Jakarta.

Mereka juga sudah dilatih untuk memberikan layanan psikososial, penanganan trauma akibat bencana dan evakuasi dan pertolongan pertama terhadap korban bencana bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Di sisi lain, BPBD DKI memetakan ada 25 kelurahan di Jakarta yang rawan bencana, yakni banjir di Jakarta Selatan berada diCipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur dan Jati Padang.

Untuk Jakarta Timur, ada di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Makassar, dan Rambutan. Sedangkan, untuk Jakarta Utara di Pademangan Barat, Pluit dan Rorotan. Untuk Jakarta Barat, ada di Rawa Buaya Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara serta Kembangan Utara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement