REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melonjak drastis hingga 8.486 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (16/11/2022). Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Praseno Hadi, mengungkapkan cara paling mudah untuk membedakan terpapar Covid-19 atau hanya flu biasa yakni dengan melakukan skrining.
Praseno mengatakan, ketika seseorang mencurigai dirinya terkena Covid-19, maka cara paling baik adalah segera melakukan Swab PCR. Karena, hanya dengan cara tersebut bisa memastikan apakah benar terpapar Covid-19 atau tidak.
"Yang paling mudah itu memeriksa PCR, kalau kita ragu ini flu biasa atau ISPA atau lainnya kita lakukan pemeriksaan skrining," kata Praseno dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube BNPB, Rabu (16/11/2022).
Praseno menekankan, untuk saat ini swab PCR masih menjadi yang paling akurat untuk hasilnya. Dia tidak menyarankan pasien melakukan swab antigen.
"Terkadang bisa saja, hasil swab antigen menunjukan negatif, tapi ternyata pasien tersebut positif Covid-19. Bisa juga sebaliknya. Hasil antigen positif saat PCR negatif. Makanya dari awal sebaiknya lakukan PCR," kata dia.
Ia pun mengungkapkan beberapa gejala Covid-19 memang sangat mirip dengan flu. Sehingga, melakukan skrining jauh lebih baik daripada menebak-nebak saja.
"PCR tuh udah standar diagnosis. Kalau ada keluhan apapun karena gejalanya kan variatif bahkan diare juga ada, lebih baik segera PCR," kata dia.
Praseno juga meminta masyarakat tetap waspada dan segera memenuhi syarat vaksinasi hingga dosis ketiga. Vaksin memang tidak bisa mencegah seseorang terkena Covid-19, tapi dengan vaksin gejala yang dialami saat terpapar bisa lebih ringan.
Selain vaksinasi, protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, menggunakan masker, hingga menghindari kerumunan harus tetap dilakukan. Dia meminta masyarakat tidak lengah agar kasus yang melonjak saat ini bisa diturunkan kembali.
"Jangan lengah, jangan terlalu sering berada di kerumunan. Tetap jaga protokol kesehatan dan penuhi vaksinasi tiga dosis," jelasnya.
Jumlah masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yaitu 205.272.373 orang (87,47 persen), dosis kedua 172.133.110 orang (73,35 persen), dan dosis ketiga atau booster sebanyak 65.807.127 orang (28,04 persen).