Kamis 17 Nov 2022 06:07 WIB

Dianggap Hina Batik, Akun Warga Inggris Digeruduk Warganet Indonesia

Akun Twitter @MahyarTousi hapus status hinaan batik yang dipakai kepala negara G20.

Warga Inggris, Mahyar Tousi yang dianggap menghina batik diserang warganet Indonesia.
Foto: @MahyarTousi
Warga Inggris, Mahyar Tousi yang dianggap menghina batik diserang warganet Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga Inggris yang aktif sebagai political youtuber, Mahyar Tousi diserbu warganet Indonesia. Pangkal masalahnya adalah Tousi dianggap menghina batik, yang merupakan pakaian khas Indonesia. Dia menulis status yang dinggap menyinggung warisan budaya Indonesia. "Apa yang dikenakan para idiot ini?" ucapnya melalui akun Twitter @MahyarTousi dikutip Republika di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Tousi mengomentari foto Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Pierre James Trudeau, Presiden FIFA Gianni Infantino, Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia Davos Klaus Martin Schwab, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Kelima orang itu hadir di gala dinner yang dihadiri para kepala daerah peserta KTT G20 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Bali pada Selasa (15/11/2022) malam WIB.

Sontak saja, status Tousi itu memicu kemarahan warganet Indonesia. Banyak yang menyerangnya hingga ia akhirnya menyerah dan menghapus cicitan tersebut.

Tidak puas menggeruduk Tousi, warganet juga menyerbu akun @sophielouisecc yang menggungah foto sama dengan narasi mempertanyakan kelima pejabat itu memakai batik. "Apa yang mereka suka berpakaian sama- dan seperti itu," kata penyiar radio  Sophie Corcoran yang tinggal di Essex, Inggris.

Baca juga : Warga Inggris yang Hina Batik Akhirnya Minta Maaf

Mendapat serangan karena ribuan warganet Indonesia mampir ke akunnya, Corcoran pun bertanya menganai cicitannya yang dianggap standar dan tidak ofensif. "Lolll ini bahkan tidak kontroversial - saya hanya bertanya mengapa mereka semua berpakaian dengan cara yang sama lol apa yang mereka lakukan. Bagaimana ini kontroversial," ujarnya yang membiarkan status dikomentari penuh cacian  tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement