Kamis 17 Nov 2022 08:45 WIB

Tanah Longsor Terjang Gowa, Dua Orang Meninggal Dunia

Dua orang masih dalam pencarian akibat tanah longsor di Gowa

Red: Nur Aini
Tanah longsor (ilustrasi). Tanah longsor dan luapan air sungai setelah hujan deras dengan intensitas tinggi, menerjang wilayah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bencana itu mengakibatkan dua orang dinyatakan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi). Tanah longsor dan luapan air sungai setelah hujan deras dengan intensitas tinggi, menerjang wilayah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bencana itu mengakibatkan dua orang dinyatakan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tanah longsor dan luapan air sungai setelah hujan deras dengan intensitas tinggi, menerjang wilayah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bencana itu mengakibatkan dua orang dinyatakan meninggal dan dua orang masih dalam pencarian.

"Benar, bahwa kejadian tanah longsor dan luapan air sungai terjadi di dua titik. Menurut informasi yang kami dapatkan, ada dua orang warga telah meninggal dunia dan dua masih dalam pencarian akibat kejadian itu, " ujar Kepala Seksi Humas Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Hasan Fadhlyh saat dikonfirmasi di Makassar, Rabu malam (16/11/2022).

Baca Juga

Lokasi tersebut di Jalan Poros Malino kilometer 62 Kampung Borong Sapiri Dusun Bontoloe dan Jalan Poros Malino Kilometer 58 Kampung Kunyika, Dusun Galesong Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa kejadian pada Rabu sekitar pukul 18.00 Wita.

Tanah longsor dan lumpur tersebut, kata dia, berasal dari bukit yang ada di sekitar lokasi kejadian yang sangat terjal dan struktur tanahnya dalam keadaan labil yang memungkinkan terjadinya longsor yang bercampur dengan lumpur.

Kejadian tanah longsor dan luapan air di sungai di dua titik tersebut mengakibatkan jalan Poros Malino atau perbatasan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong tertutup total. Musibah di dua lokasi tersebut disebabkan karena curah hujan belakangan ini cukup tinggi di wilayah Kabupaten Gowa dan sekitarnya terutama di Kecamatan Parangloe.

Dua warga yang dinyatakan telah meninggal dunia pada dua lokasi yang berbeda yakni Nuraeni (47 tahun) terseret material tanah longsor bersama mobilnya hingga jatuh ke jurang saat melintasi jalan raya mengendarai kendaraan bersama tiga anggota keluarganya di jalan Poros Malino, Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe.

Selanjutnya, Sunaria (39 tahun) warga setempat di Borong Sapiri Dusun Bontoloe, Kecamatan Parangloe turut menjadi korban material longsor. Selain itu, data sementara, ada lima unit rumah warga dan tiga mobil rusak terdampak tanah longsor.

AKP Hasan menambahkan, luapan air sungai Balang Malino naik hingga Jembatan Lebong, Kampung Lebong, Dusun Bontoloe, Desa Lonjoboko. Begitupla Sungai Rakikang, di Dusun Bontojai Desa Borisallo Kecamatan Parangloe juga ikut meluap dan meluber ke rumah warga.

"Untuk korban ditemukan dalam keadaan selamat saat berada di dalam mobil saat longsor berjumlah dua orang, yakni Cindy Regina Putri (17 tahun), dan Kahar (47). Sedangkan masih dalam tahap pencarian yakni Dg Ngaseng (warga setempat) dan Jumriah (37), penumpang mobil," ujarnya.

Hingga saat ini tim gabungan masih melakukan evakuasi dari jajaran Polsek Parangloe dan instansi terkait. Masyarakat berjibaku turut melaksanakan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan pada kejadian tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement