REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Imigrasi Australia mengatakan bahwa dia "secara pribadi" ikut campur dalam keputusan visa yang membuka pintu bagi Novak Djokovic untuk bermain di turnamen tenis Grand Slam yang akan datang di negara itu.
Mantan petenis nomor satu dunia itu dideportasi dari negaranya menjelang Australian Open awal tahun ini setelah menolak untuk divaksin Covid-19.
Namun, dengan pelonggaran yang signifikan dalam pembatasan pandemi sejak saat itu, Menteri Imigrasi Andrew Giles mengatakan petenis Serbia yang tidak divaksin itu sekarang boleh kembali bermain.
"Sejak pembatalan visa Tuan Djokovic pada Januari 2022, semua pembatasan perbatasan Australia terkait Covid-19 telah dihapus, termasuk persyaratan untuk memberikan bukti status vaksinasi Covid-19 untuk memasuki Australia," kata Giles.