REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri Showcase Uji Coba Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11). Uji dinamis Kereta Cepat Jakarta - Bandung tersebut disaksikan secara virtual oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping yang sedang melaksanakan kegiatan KTT G20 di Bali.
Ridwan Kamil bersama Dirut PT KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi, ada di dalam kereta cepat untuk melakukan uji coba sepanjang 15 kilometer dari Stasiun Tegalluar menuju Casting Yard 4 di daerah Kopo.
Ridwan Kamil mengaku, bahagia juga terharu mengetahui kedua kepala negara memberikan respons yang baik terhadap uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung. "Ya hari ini saya sangat bahagia gembira terharu karena Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping berkesempatan melihat langsung walaupun secara virtual," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Bahkan, ketika Kereta Cepat Jakarta -Bandung bergerak melakukan uji coba showcase direspons dengan tepuk tangan dan senyum semringah dari Jokowi dan Xi Jinping.
"Pergerakan pertama rangkaian kereta cepat walaupun keretanya kereta inspeksi, tapi sebenarnya barangnya sama, hanya dalamnya saja yang berbeda dan berlangsung lancar. Dites sejauh 15 kilometer dan tadi disaksikan, ditepuktangani, dan disenyumi oleh kedua presiden tersebut," paparnya.
Emil mengatakan, Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan beroperasi pada Juni 2023. "Tentunya kita berharap semuanya lancar berhasil dioperasikan ke penumpang komersial pertama di bulan Juni tahun 2023," katanya.
Menurutnya, Kehadiran Kereta Cepat Jakarta - Bandung memberikan dampak baik bagi masyarakat Jawa Barat. Gubernur mengungkapkan hampir 90 persen KCJB tersebut melintasi kota/kabupaten di Jawa Barat dan sebanyak 13 ribu tenaga lokal dilibatkan dalam pembangunan proyek strategis tersebut.
"Manfaat untuk rakyat Jawa Barat besar sekali, karena 90 persen kan melintasi kota/kabupaten di Jawa Barat. Belum jadi pun 13 ribu tenaga lokal dipekerjakan di proyek ini, belum pajak dari tanahnya, belum nanti perkembangan kota-kota baru yang dilewati oleh kereta seperti Tegalluar, Karawang dan lain-lain," paparnya.
Menanggapi rencana Presiden Jokowi yang akan menghubungkan jalur kereta cepat sampai Surabaya, ia mendukung sepenuhnya dan meyakini akan lebih lancar karena telah belajar dari pengalaman pertama jalur Jakarta-Bandung.
"Jadi saya kira manfaatnya jangka panjang dan rencana presiden meneruskan sampai Surabaya tentu kita dukung dan akan lebih mudah karena sudah punya pelajaran berharga sebelumnya," katanya.