Kamis 17 Nov 2022 16:15 WIB

Setelah Drama, Elon Musk Berencana Cari CEO Baru untuk Twitter

Elon Musk ingin mengurangi waktunya mengelola Twitter dan berencana mencari CEO baru

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Miliader Elon Musk mengatakan dia ingin mengurangi waktunya mengelola Twitter dan berencana mencari CEO baru untuk menjalankan perusahaan
Foto: AP Photo/Francois Mori
Miliader Elon Musk mengatakan dia ingin mengurangi waktunya mengelola Twitter dan berencana mencari CEO baru untuk menjalankan perusahaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Miliader Elon Musk mengatakan dia ingin mengurangi waktunya mengelola Twitter dan berencana mencari CEO baru untuk menjalankan perusahaan. Dalam sebuah cuitannya, Musk menyebut akan terus menjalankan Twitter sampai menjadi perusahaan yang kuat dan akan memakan waktu lama.

Cuitan Musk muncul setelah mantan CEO Twitter Jack Dorsey ditanya apakah dia akan menerima kembali ke posisi lamanya. Namun, Dorsey menolak penawaran itu. "Tidak," kata Dorsey dalam cuitannya.

Baca Juga

Menurut Reuters, investor Tesla semakin khawatir bahwa Musk menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjalankan Twitter. "Ada ledakan aktivitas awal yang diperlukan pasca akuisisi untuk mengatur ulang perusahaan. Tapi saya berharap untuk mengurangi waktu saya di Twitter,” ujar Musk.

Dia juga mengakui bahwa beberapa insinyur Tesla membantu mengevaluasi tim teknik Twitter. Namun, pekerjaan itu berdasarkan tawaran sukarela dan dilakukan setelah jam kerja. Musk mengambil alih platform microblogging pada akhir Oktober seharga 44 miliar dolar AS. Sejak itu, dia menerapkan perubahan langsung pada perusahaan.

Dilansir Neowin, Kamis (17/11/2022), pertama, dia memecat CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, dan kepala kebijakan hukum, kepercayaan, dan keamanan Vijaya Gadde. Untuk membuat perusahaan lebih menguntungkan dan memberikan kekuasaan kepada orang-orang, dia membuat tanda centang biru Twitter menjadi tersedia untuk semua orang seharga 8 dolar AS per bulan.

Namun, layanan tersebut dihentikan setelah pengguna Twitter mengeksploitasi tanda centang mereka untuk menyamar sebagai perusahaan dan politisi serta memposting konten yang tidak pantas. Pada Rabu, Musk mengirim email ke karyawan Twitter yang memberi tahu mereka untuk berkomitmen pada Twitter dan bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement