Kunjungan Wisata Diprediksi Meningkat di Nataru, Fasyankes Diminta Bersiap
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Wisatawan berjalan-jalan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta agar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bersiap, mengingat terus meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Terlebih, kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 nanti diperkirakan meningkat.
Peningkatan wisatawan tersebut diprediksi juga akan meningkatkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogyakarta. Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, pihaknya memprediksi bahwa puncak kasus Covid-19 akan terjadi pada akhir Desember 2022 atau awal Januari 2023 mendatang.
"Kami sudah mengeluarkan SE (surat edaran) kepala dinas untuk kewaspadaan di rumah sakit. Semua rumah sakit harus bersiap untuk kewaspadaan karena prediksi akhir Desember atau awal Januari (puncak kasus Covid-19)," kata Emma.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan shelter untuk isolasi pasien Covid-19. Emma menuturkan, saat ini shelter yang ada masih kosong mengingat penambahan kasus di Kota Yogyakarta sebagian besarnya menjalani isolasi mandiri, karena merupakan kasus yang tidak bergejala.
"Kami juga masih menyediakan shelter isolasi di Bener dan kondisinya sekarang kosong karena memang banyak yang tidak bergejala," tambah Emma.
Emma juga menyebut pihaknya saat ini kembali memasifkan vaksinasi Covid-19 booster. Meskipun saat ini capaian booster di Kota Yogyakarta sudah di atas 100 persen. "Kami juga bergerak cepat untuk vaksinasi Covid-19," ujar Emma.
Terkait dengan kasus yang tercatat saat ini, Emma menyebut, sulit terdeteksi asal mula tertular Covid-19. Hal ini dikarenakan mobilitas masyarakat yang sudah sangat tinggi seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Selain itu, masyarakat yang belum mendapatkan booster juga diminta untuk mengakses booster di fasyankes terdekat.
"Hanya saja sebagian besar kasus Covid-19 ditemukan ketika pemeriksaan saat mengakses layanan kesehatan. Oleh sebab itu, protokol kesehatan menjadi cara untuk melindungi diri dan orang lain," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono juga menyebut, tingginya kasus terkonfirmasi positif saat ini dikarenakan tingginya mobilitas masyarakat.
Terlebih, di akhir pekan mengingat banyaknya wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta. Bahkan, kata Yunianto, sebagian besar wisatawan atau pendatang tersebut mengabaikan prokes.
Melihat hal ini dan diprediksi akan adanya peningkatan wisatawan saat Nataru, maka pihaknya akan membuat posko di lokasi-lokasi yang ramai pengunjung. "Secara rutin setiap (liburan) akhir tahun kami buat posko-posko kesehatan dan keamanan," kata Yunianto yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta tersebut.
Di posko itu sudah ditempatkan petugas dari satgas Covid-19 untuk nantinya bertugas untuk memantau dan mengingatkan wisatawan agar menerapkan prokes dengan ketat.
"Di posko kita akan lengkapi semacam satgas-satgas protokol Covid-19 yang mengingatkan para wisatawan untuk memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi kerumunan. Sebelum libur akhir tahun, kami nanti akan koordinasi terkait menjaga protokol Covid-19," ujarnya.