Kamis 17 Nov 2022 16:35 WIB

'Anies Temui Gibran untuk Menetralisir Cap Antitesis Jokowi'

"Selama ini mas Anies diopinikan antitesis Jokowi. Nah dia harus menetralisir itu."

Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta (kiri) mendampingi Presiden Joko Widodo (kanan). Setelah dideklarasikan oleh Nasdem sebagai bakal capres 2024, Anies kerap diopinikan sebagai antitesis Jokowi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta (kiri) mendampingi Presiden Joko Widodo (kanan). Setelah dideklarasikan oleh Nasdem sebagai bakal capres 2024, Anies kerap diopinikan sebagai antitesis Jokowi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Amri Amrullah, Haura Hafizhah, 

Pertemuan antara Anies Baswedan dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (15/11/2022) di Solo, cukup menyita perhatian publik di tengah hiruk pikuk gelaran puncak KTT G20 di Bali. Pertemuan kedua tokoh politik ini juga bisa dimaknai untuk mengubah asumsi politik yang berkembang terkait sosok Anies yang sempat dicap sebagai antitesis Jokowi.

Baca Juga

Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo mengatakan walaupun pertemuan keduanya tidak membahas soal politik sama sekali, pertemuan tersebut sudah bisa dimaknai banyak hal. Sebab, menurut Ari, keduanya butuh sesuatu atau ada kepentingan, jadi simbol itu penting.

"Saya rasa keduanya bisa jadi ada simbiosis mutualisme dalam arti saling membutuhkan. Gibran butuh sesuatu ketika akan maju di langkah politik selanjutnya, begitu juga Anies. Di posisi Anies butuh untuk menetralisir opini publik, bila dirinya sebagai antitesis Jokowi," kata Ari kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Inilah, menurut dia, yang membuat akhirnya terjadi pertemuan keduanya. Karena bagaimanapun politik itu sangat dinamis. Dan diakui Ari posisi Anies saat ini berusaha untuk tidak ingin konfrontasi dalam berpolitik. Termasuk, menurut dia, Anies juga tetap ingin dicitrakan sebagai penerus kinerja Jokowi yang dilihat publik cukup baik saat ini.

"Makanya dia perlu mencari asosiasi kepada sosok Jokowi, seperti simbol lewat anaknya," ujarnya.

Karena wacana yang berkembang pada Pemilu 2024, selain tentunya mencari pemimpin baru yakni meneruskan apa yang sudah dianggap cukup baik dijalankan periode Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena bagaimanapun, Ari menilai masyarakat yang masih cukup puas dengan kinerja pemerintah Jokowi masih tinggi, terutama penanganan pandemi Covid-19 dan antisipasi atas ancaman krisis ekonomi global.

"Sementara selama ini mas Anies sudah diopinikan antitesis Jokowi. Nah dia harus menetralisir itu, dengan simbol-simbol Pak Jokowi, seperti bertemu mas Gibran," terangnya.

Posisi ini, menurut Ari, sebenarnya juga ikut menguntungkan Jokowi. Karena dengan upaya mengasosiasikan dengan Jokowi, maka siapa pun yang maju dan menjadi presiden akhirnya akan tetap mewarisi program Jokowi. Baik, Prabowo, Ganjar dan Anies akan tetap menjaga warisan program Jokowi.

Anies berkunjung ke Solo dan menggelar sesi sarapan bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Hotel Novotel, Selasa (15/11/2022) pagi. Sesi sarapan bersama tersebut berlangsung mulai pukul 07.30 WIB hingga 08.26 WIB.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement