REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Penggunaan bank makanan berada pada titik tertinggi sepanjang masa di Kanada. Warga Kanada saat ini menghadapi pilihan antara membayar sewa atau membeli makanan.
"(Ini adalah orang-orang) yang akan bekerja dan harus mengatakan, 'Apakah saya akan membayar sewa bulan ini atau membeli makanan untuk anak-anak saya?'" ujar Ketua Food Banks Canada Kirstin Beardsley mengatakan kepada CTVNews pada Rabu (16/11/2022).
Menurut laporan organisasi Food Banks Canada dalam "Laporan Jumlah Kelaparan untuk 2022", organisasi itu melihat tren yang belum pernah terlihat sebelumnya pada tahun ini.
"Meskipun tingkat pengangguran mencapai 5,3 persen, kunjungan ke bank makanan adalah yang tertinggi yang pernah ada," ujar organisasi tersebut dikutip dari Anadolu Agency.
Laporan tersebut memberikan gambaran penggunaan yang menunjukkan hampir 1,5 juta kunjungan ke bank makanan pada Maret. Jumlah ini adalah peningkatan 15 persen untuk periode yang sama pada 2021.
Situasi yang ada mungkin lebih buruk dengan tidak semua kunjungan dihitung karena gambaran tersebut berarti tidak semua bank makanan melaporkan jumlah kunjungan. Laporan Statistik Kanada yang dirilis pada Juli menemukan, sebanyak 5,8 juta orang Kanada tinggal di tempat yang disebut rumah rawan pangan pada 2021.
Peningkatan tajam pada Maret juga menandai pertama kalinya warga mengakses bank makanan. “Menurut responden survei (bank makanan yang dihubungi), tiga alasan utama orang mengakses bank makanan tahun ini adalah biaya makanan, tingkat bantuan sosial provinsi yang rendah, dan biaya perumahan,” kata laporan itu.
Para pejabat mengatakan statistik membuktikan bahwa di antara dukungan lainnya, diperlukan pendapatan minimum untuk menjaga agar orang tidak jatuh ke dalam kemiskinan serta mendapatkan perumahan yang terjangkau. "Bantuan sosial provinsi adalah sumber pendapatan utama bagi hampir 50 persen klien bank makanan," ujar laporan itu.