Bantul Tumbuhkan Ekonomi Inklusif dengan Merevitalisasi Pasar Rakyat
Red: Muhammad Fakhruddin
Bantul Tumbuhkan Ekonomi Inklusif dengan Merevitalisasi Pasar Rakyat (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menumbuhkan ekonomi inklusif diantaranya dengan melakukan revitalisasi bangunan pasar rakyat yang mayoritas dihuni masyarakat bawah atau pedagang kecil.
"Pemkab Bantul tidak henti-hentinya untuk terus membangun pertumbuhan ekonomi inklusif ini dengan mendayagunakan potensi lokal, diantaranya dengan melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai peresmian Pasar Turi usai direvitalisasi di Bantul, Kamis (10/11/2022).
Menurut dia, pentingnya revitalisasi pasar tradisional, karena pasar-pasar itu dihuni oleh kelompok masyarakat yang paling bawah, pedagang kecil, industri kecil, pengusaha kecil, bahkan mikro.
"Oleh karenanya revitalisasi Pasar Turi, pasar tradisional ini kita laksanakan agar pertumbuhan ekonomi inklusif itu tercipta," katanya.
Bupati mengatakan, apalagi dalam misi ketiga Bantul yaitu terus mendayagunakan potensi lokal, kekuatan lokal, sumber daya lokal baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi, untuk pertumbuhan ekonomi inklusif.
"Ekonomi inklusif itu memperpendek jarak antara yang paling kaya sampai yang paling miskin, jangan ada jarak yang terlalu besar antara yang kaya sama yang miskin, maka yang miskin atau kelompok paling bawah itu harus diangkat, ini namanya pertumbuhan ekonomi inklusif," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, jangan sampai di Kabupaten Bantul itu terjadi pertumbuhan ekonomi tapi yang tumbuh hanyalah mereka masyarakat yang sudah kaya.
"Jangan sampai yang kaya saja yang terus bisa berkembang dan maju, sementara yang bawah itu tertinggal, ini ya tetap namanya pertumbuhan ekonomi, tapi eksklusif, bukan inklusif," katanya.
Bupati mengatakan, setelah Pasar Turi dilakukan direvitalisasi, harapannya agar seluruh pasar tradisional Bantul itu bisa direvitalisasi menjadi pasar yang lebih higienis, aman dan nyaman bagi aktivitas perdagangan, dan pasar lebih tertata dengan baik.
"Ini 'PR' bagi Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, bagaimana menata dagangan ini bisa lebih baik, lebih menarik, bahkan tadi sudah direncanakan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga bakul-bakul ini bisa menjual secara offline maupun online," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul, Agus Sulistiyana mengatakan, bahwa anggaran revitalisasi Pasar Rakyat Turi Bantul ini berasal dari dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp3,3 miliar.
"Revitalisasi bertujuan meningkatkan kenyamanan para pedagang, pembeli serta pengunjung pasar. Dengan ini diharapkan dapat menampung sebanyak 444 pedagang dengan tempat berjualan akan lebih representatif," katanya.