Jumat 18 Nov 2022 09:02 WIB

Mungkinkah Fitoplanton Tersembunyi di Bawah Es Antartika?

Kunci pertumbuhan fitoplankton adalah fotosintesis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah kapal menembus es di laut Antartika.
Foto: EPA
Sebuah kapal menembus es di laut Antartika.

REPUBLIKA.CO.ID,   ANTARTIKA -- Hamparan es terapung yang luas di Samudra Selatan tampaknya menyembunyikan mekarnya fitoplankton yang tersebar. Ini adalah sebuah penemuan yang dapat secara signifikan mengubah pemahaman kita tentang ekosistem laut Antartika dan bagaimana hal itu dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim.

Kunci pertumbuhan fitoplankton adalah fotosintesis. Kunci fotosintesis adalah sinar matahari. Sampai saat ini para ahli tidak berpikir ada banyak kesempatan bagi plankton untuk berkembang dalam kondisi gelap di bawah lapisan es Antartika.

Baca Juga

Namun, baru-baru ini ada penemuan fitoplankton di bawah es Arktik, yang tercipta karena gletser menjadi lebih terfragmentasi, lebih musiman, lebih tipis, dan lebih rentan terhadap air yang mencair. Hal itu membuat peneliti bertanya-tanya, mungkinkah hal serupa terjadi di Antartika?

Lalu, pekerjaan lapangan dilakukan dengan menggunakan alat pengukur terapung. Ilmuwan menggundakan data yang satelit tentang tutupan es laut dan keluaran dari model iklim untuk memperkirakan jumlah fitoplankton yang mungkin ada di bawah es.

“Kami menemukan bahwa hampir semua contoh profil pelampung di bawah es laut Antartika mencatat peningkatan fitoplankton sebelum es laut menyusut,” kata ahli kelautan kutub Christopher Horvat, dari University of Auckland di Selandia Baru, dilansir dari Sciencealert, Jumat (18/11/2022). 

Pelampung ini dapat melakukan pengukuran secara mandiri. Di sini, pelampung mengukur kadar pigmen klorofil-a dan hamburan balik partikulat, keduanya indikator fitoplankton.

Antara 2014 dan 2021, total 51 pelampung melakukan pengukuran selama 2.197 penyelaman di bawah es. Kumpulan data ini kemudian dikumpulkan menjadi 79 urutan pengukuran untuk analisis lebih lanjut. Sementara citra satelit memberikan catatan tentang tutupan es.

Dari data yang didapatkan, 88 persen dari urutan yang diukur mencatat peningkatan fitoplankton sebelum penurunan musiman es laut, yaitu ketika pertumbuhan plankton cenderung meningkat secara signifikan.

Ada beberapa ketidakpastian atas data karena kadang-kadang jeda antara pengambilan sampel dan pencatatan posisi. Ketidakpastian yang harus dihilangkan oleh studi di masa depan.

Karena komunitas fitoplankton mengandung ganggang kecil dalam jumlah yang signifikan, mereka biasanya mewakili bagian paling bawah dari rantai makanan di lautan. Variasi ketersediaan dan cakupannya dapat berdampak signifikan pada sisa kehidupan akuatik di daerah tersebut.

Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah mengumpulkan lebih banyak data, dan mencari tahu bagaimana plankton ini dapat memengaruhi bentuk kehidupan lain di bawah es. Ini juga akan membantu pemahaman kita tentang betapa berkurangnya lapisan es akibat pemanasan global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement