Jumat 18 Nov 2022 10:55 WIB

Yogyakarta Alokasikan Bantuan Ongkos Distribusi Pangan

Bantuan ongkos distribusi diwujudkan dalam bentuk operasi pasar di DIY

Red: Nur Aini
Pekerja memanggul karung berisi beras, ilustrasi. Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan bantuan ongkos distribusi untuk 50 ton bahan kebutuhan pokok yang langsung dialokasikan ke masyarakat sebagai upaya pengendalian harga untuk menekan laju inflasi.
Foto: ANTARA/Henry Purba
Pekerja memanggul karung berisi beras, ilustrasi. Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan bantuan ongkos distribusi untuk 50 ton bahan kebutuhan pokok yang langsung dialokasikan ke masyarakat sebagai upaya pengendalian harga untuk menekan laju inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan bantuan ongkos distribusi untuk 50 ton bahan kebutuhan pokok yang langsung dialokasikan ke masyarakat sebagai upaya pengendalian harga untuk menekan laju inflasi.

"Selain dari DIY, kami dari Pemerintah Kota Yogyakarta juga mengalokasikan bantuan ongkos distribusi yang langsung bisa dinikmati oleh end user atau masyarakat," kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti di Yogyakarta, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga

Menurut dia, bantuan ongkos distribusi tersebut diwujudkan dalam bentuk operasi pasar bahan pokok dengan harga murah yang dilakukan di seluruh kecamatan dan bisa dinikmati oleh warga dari kecamatan tersebut dibuktikan dengan kartu identitas kependudukan.

"Sama seperti subsidi distribusi yang diberikan Pemerintah DIY, nilai subsidi dari Pemerintah Kota Yogyakarta juga sama yaitu Rp2.000 per kilogram bahan pokok," katanya.

Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Bulog Yogyakarta untuk merealisasikan kegiatan tersebut dengan sejumlah bahan kebutuhan pokok yang disiapkan seperti beras, gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng.

"Karena mendapat subsidi ongkos distribusi, maka harga bahan kebutuhan pokok yang dijual pun lebih murah dibanding harga di pasar," katanya.

Beras premium kemasan lima kilogram dijual dengan harga Rp 48 ribu, beras medium lima kilogram Rp42.500, gula pasir satu kilogram Rp11.100, minyak Kita lima liter Rp57.000, minyak Kita satu liter Rp11.800, dan tepung terigu Kita satu kilogram Rp9.800.

Kegiatan operasi pasar bahan pokok murah "Road to Kemantren" tersebut sudah mulai digelar pada 15 November hingga 24 November dimulai dari Kecamatan Gondokusuman dan akan berakhir di Kecamatan Mantrijeron, Gondomanan, dan Kraton.

"Hari ini dilakukan di Kecamatan Tegalrejo dan Jetis," kata Riswanti yang menyebut setiap kecamatan mendapat alokasi 1,7 ton bahan kebutuhan pokok.

Selain di kecamatan, pemanfaatan bantuan ongkos distribusi tersebut juga dilakukan untuk pasar dan berbagai kegiatan pameran perdagangan. "Beberapa waktu lalu, kami pun sudah menggelar Disdag Fes," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah DIY mengalokasikan subsidi distribusi bahan pokok yang diutamakan untuk tiga pasar tradisional yaitu Beringharjo, Kranggan, dan Demangan. Subsidi distribusi tersebut diberikan kepada distributor besar yang menyuplai bahan pokok ke tiga pasar tersebut.

Total subsidi distribusi yang dialokasikan mencapai Rp 1,9 miliar untuk distribusi 958 ton bahan kebutuhan pokok yang akan dilakukan hingga akhir tahun.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement