Jumat 18 Nov 2022 12:02 WIB

PKT Bangun Ketangguhan Sistem Saat Hadapi Krisis dan Bencana

Sistem ini membangun ketahanan dan meminimalisir gangguan terhadap proses bisnis.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pabrik PT Pupuk Kaltim. PKT mengembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019.
Foto: dok PT Pupuk Kaltim
Pabrik PT Pupuk Kaltim. PKT mengembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT mengembangkan implementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau sistem manajemen kelangsungan bisnis berdasarkan kerangka kerja ISO 22301:2019. VP Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko (TKPMR) Pupuk Kaltim Wisnu Wibowo mengatakan hal ini merupakan strategi perusahaan dalam merespons sebuah krisis maupun bencana.

"Sistem ini membangun ketahanan dalam membatasi dampak bencana, meminimalisir gangguan terhadap proses bisnis, memastikan layanan tetap berjalan, mengetahui hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana serta mempersingkat waktu pemulihan layanan yang terdampak," ujar Wisnu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/11).

Baca Juga

Wisnu menyebut, implementasi BCMS bertujuan agar perusahaan memiliki ketangguhan dalam menghadapi krisis maupun bencana yang terjadi sehingga dapat membatasi dampak terhadap proses bisnis. Selain itu, lanjut Wisnu, BCMS juga dapat memastikan layanan tetap berjalan, dengan mengetahui hal yang harus dilakukan saat bencana serta mempersingkat waktu pemulihan layanan yang terdampak.

"Melalui implementasi BMCS, Pupuk Kaltim dapat memastikan adanya panduan terintegrasi untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional perusahaan saat terjadi krisis atau bencana," ucap Wisnu.

Guna menyamakan persepsi terkait hal tersebut, Wisnu sampaikan, Pupuk Kaltim pun menggelar sosialisasi dan simulasi Tabletop BCMS, menggandeng konsultan Centria Integrity Advisory. Kegiatan ini diikuti SVP, VP dan AVP seluruh unit kerja perusahaan pada 9 November dan 10 November 2022. Wisnu menyampaikan sosialiasi tersebut memberi pemahaman terkait BCMS kepada karyawan Pupuk Kaltim dengan simulasi situasi bencana serta mitigasi melalui cara penanganan yang akan dilakukan sesuai kerangka business continuity management berbasis ISO 22301:2019.

Salah satunya tabletop exercise, lanjut Wisnu, yang merupakan diskusi dalam ruangan dan melibatkan personel kunci untuk membahas skenario simulasi dalam suasana informal. Hal ini juga dapat digunakan untuk menilai rencana, kebijakan hingga prosedur yang akan dilaksanakan.

"Dari sosialisasi dan simulasi, strategi dalam merespons sebuah krisis atau bencana yang mengancam keberlangsungan usaha dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga mampu membangun ketahanan perusahaan untuk menjaga kepentingan bersama," kata Wisnu.

Team Leader Konsultan Centria Mufid Ansori menyampaikan melalui penerapan BCMS Pupuk Kaltim didorong lebih meningkatkan ketahanan dalam merespons kondisi krisis secara cepat dan tepat. Mufid mengatakan BCMS merupakan tindakan langsung terhadap suatu kejadian, yang sejalan dengan konsep manajemen risiko sebagai upaya preventif dalam menciptakan operasional perusahaan secara aman.

"Melalui penerapan BCMS, Pupuk Kaltim bisa segera melakukan recovery ataupun restorasi dari suatu kondisi yang terjadi, guna menghindari berbagai potensi kerugian yang bisa ditimbulkan," kata Mufid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement