REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil menanggapi masalah pembangunan Masjid Agung Kota Depok di Jalan Margonda yang harus menggusur Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pondok Cina. Menurut dia, munculnya berita itu perlu diklarifikasi dan diluruskan agar tidak terjadi mispersepsi.
"Dalam kasus ini ini sebenarnya sederhana. Pemprov Jabar kapasitasnya hanya menampung aspirasi daerah. Mau alun-alun silakan, mau pariwisata, gedung kesenian maupun rumah ibadah, silakan," kata Kang Emil melalui akun Twitter @ridwankamil dikutip Republika di Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Baca: Pemkot Bogor Lanjutkan Pembangunan Jalan Regional Ring Road
Dia menyampaikan, rumus sederhana yang dipegang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar adalah jika anggaran bantuan datang dari provinsi maka tugas kota/kabupaten menyediakan lahannya dengan baik dan aman. "Itulah yang terjadi dalam situasi rencana pembangunan masjid di lahan SD Pondok Cina 1," ujar Ridwan Kamil.
Selama ini, pihak Pemprov Jabar mendapat laporan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bahwa lahan sudah aman terkendali. Pemkot juga menjamin ada rencana relokasi untuk aktivitas SD tersebut. Dia pun sempat bertanya kepada Pemkot Depok mengapa sekolah sampai harus direlokasi?
Baca: KTT G20, Dihadiri SBY, Mega Hingga JK, tapi Ma'ruf Amin tak Terlihat
"Dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalu lintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak-anak SD bersekolah di sana. Jadi jika lahan memang belum clean and clear untuk alih fungsi sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu. Sampai semua pihak menerima," kata Ridwan Kamil.
Apabila permasalahan lahan belum juga beres, Ridwan Kamil membuka opsi pembangunan Masjid Agung Kota Depok dibatalkan. "Jika tidak, maka niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan. Demikian klarifikasinya. Hatur nuhun," kata mantan wali kota Bandung tersebut.
Rencana pemindahan dan penggusuran SDN 1 Pondok Cina mendapat tentangan dari orang tua murid. Guru pun sudah tidak mengajar di sekolah lantaran dilarang Pemkot Depok. Alhasil, siswa yang dikorbankan karena aktivitas belajar mengajar terganggu. Adapun lokasi sekolah akan dibangun Masjid Agung Kota Depok.
Ikuti Whatsapp Channel Republika