Jumat 18 Nov 2022 18:11 WIB

Empat Pesan dari Surakarta untuk Dunia

World Peace Forum melahirkan empat poin substansial.

Rep: c02/ Red: Muhammad Hafil
Suasana pertemuan World Peace Forum di Surakarta, (17/11/2022).
Foto: istimewa
Suasana pertemuan World Peace Forum di Surakarta, (17/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Setelah diskusi panjang yang berlangsung dalam acara World Peace Forum (WPF) selama 17-18 November, akhirnya melahirkan empat poin substansial.

Steering Committee WPF, Syafiq A. Mughni mengatakan bahwa dalam pembahasan dihasilkan beberapa poin yang perlu ditekankan. "Meski masih draf, namun Surakarta Massage secara substansinya sudah dihasilkan," kata Syafiq, (18/11/2022).

Baca Juga

Pihaknya menjelaskan bahwa poin pertama yang dihasilkan adalah mengenai dunia dalam keadaan krisis karena ketegangan antar kekuatan super power, termasuk antara Ukraina dan Rusia. Juga ada kemungkinan beberapa negara yang sangat memungkinkan untuk perang. "Untuk mengantisipasi hal tersebut, terutama perang yang menggunakan Nuklir tentu itu akan melahirkan bahaya yang sangat besar," katanya.

Kedua, Syafiq menjelaskan bahwa adalah soal ekstrimisme yang jadi sorotan. Pasalnya masih ekstrimisme di berbagai negara, baik bernuansa agama maupun bernuansa politik. "Artinya sikap atau kebijakan yang tidak demokratis yang mengandung diskriminasi. Ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi," katanya.

Ketiga, adalah persoalan pemanasan global. Menurutnya jika kerusakan alam terus berlanjut maka angka kehidupan di bumi akan terus menurun karena kondisi alam yang memprihatinkan. Sedangkan, poin keempat adalah mengenai dampak Covid-19 yang sampai sekarang masih belum bisa pulih karena menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.

"Semuanya ini persoalan yang kita hadapi bersama-sama maka kita yang pertama harus meneguhkan Human fraternite atau persaudaraan kemanusiaan. Bermakna bahwa kita harus ada solidaritas yang lemah mendapatkan proteksi yang kuat memberikan proteksi mendistribusikan kekayaannya baik moral maupun material yang disertai dengan jalan tengah atau Wasatiyah," terangnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa tujuan dari Surakarta Massage adalah bahwa membangun peradaban yang damai, adil dan sejahtera bagi semuanya. "Tujuannya adalah kita membangun supaya ada perdamaian, ada keadilan kemudian ada kesejahteraan bagi masyarakat dunia ini," terangnya.

Sementara itu, ketua Steering Commite  Muhammad Sirajuddin Syamsuddin mengatakan bahwa Surakarta Massage akan disampaikan pada seluruh umat beragama di dunia dan umum. "ini pesan umum kepada seluruh dunia, bernegara, seluruh umat beragama," pungkasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement