Jumat 18 Nov 2022 17:38 WIB

Wapres AS Gelar Pertemuan Darurat Bahas Rudal Korut

AS gelar pertemuan darurat bersama Australia, Jepang, Korsel, Kanada, Selandia Baru

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menggelar pertemuan darurat pemimpin Australia, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Kanada dan Selandia Baru.
Foto: EPA-EFE/JACK TAYLOR
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menggelar pertemuan darurat pemimpin Australia, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Kanada dan Selandia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Beberapa pemimpin negara Asia-Pasifik berkumpul di Thailand dalam forum ekonomi. Pertemuan tersebut dipotong oleh rapat darurat tembakan rudal jarak jauh (ICBM) Korea Utara (Korut).

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menggelar pertemuan darurat pemimpin Australia, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Kanada dan Selandia Baru.

"Tindakan Korea Utara yang terbaru melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB, ini merusak stabilitas keamanan di kawasan dan meningkatkan ketegangan yang tak dibutuhkan," kata Harris dalam pertemuan tersebut, Jumat (18/11/2022).

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan rudal itu dapat terbang sejauh 15 ribu kilometer. Sementara Kepala Sekretaris Kabinet  Hirokazu Matsuno mengatakan rudal tersebut terbang dengan ketinggian sekitar 6 ribu kilometer dengan jangkauan 1.000 kilometer sebelum mendarat sekitar 200 kilometer dari pulau Oshima-Oshima di Hokkaido.

Pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) merupakan pertemuan internasional ketiga di Asia Tenggara pekan ini. Sebelumnya Kamboja menjadi tuan rumah pertemuan Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang juga dihadiri AS, Jepang dan Cina.

Sementara Bali, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan 20 perekonomian terbesar di dunia atau G-20. Dua pertemuan sebelumnya banyak membahas perang di Ukraina serta ketegangan di Taiwan dan Semenanjung Korea.

Peluncuran terbaru menambah jumlah tembakan rudal Korut tahun ini yang sudah tembus rekor. Tahun ini Pyongyang juga menguji ICBM untuk pertama kalinya sejak 2017. Korut mengakhiri moratorium peluncuran rudal jarak jauhnya ketika perundingan denuklirisasi mengalami kebuntuan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement