Jumat 18 Nov 2022 17:41 WIB

Wali Kota Dorong Majelis Taklim di Surabaya Jadi Motor Penggerak UMKM

Salah satu majelis taklim yang menjadi motor penggerak perekonomian adalah Yamatas.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Foto: Dokumen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendorong majelis taklim di Kota Pahlawan, Jawa Timur, menjadi motor penggerak usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Sehingga majelis itu tidak hanya bergerak dalam hal keagamaan tapi juga dalam hal perekonomian anggotanya," kata Eri Cahyadi saat menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW yang digelar Yamatas di Convention Hall Arif Rahman Hakim Surabaya, Jumat (18/11/2022).

Salah satu majelis taklim yang menjadi motor penggerak perekonomian adalah Yayasan Majelis Taklim Surabaya (Yamatas). Dalam majlis taklim ini, sudah ada ratusan ibu-ibu yang diberdayakan untuk membuat UMKM makanan dan minuman serta jahit.

Baca Juga

"Jadi, di Surabaya itu banyak taklim, dan alhamdulillah di Yamatas ini banyak anggotanya yang menggerakkan UMKM. Saya katakan bahwa APBD Surabaya itu untuk ekonomi kerakyatan," kata Cak Eri panggilan lekatnya.

Menurut dia, para anggota Yamatas yang bergerak di bidang UMKM penghasilannya sudah nyata, mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Makanya, Cak Eri mengajak seluruh warga Surabaya untuk bangkit bersama dalam mengembangkan perekonomiannya dan tidak hanya mengandalkan bantuan semata.

"Yang membuat saya bangga adalah majelis taklim ini tidak bergerak dalam bidang agama saja, tidak hanya ngaji dan sholawatan saja, tapi mereka juga bergerak dalam ahlussunah wal jamaah untuk memberikan Surabaya ini menjadi kota yang adem, tenang, dan juga menggerakkan perekonomian anggotanya," kata dia.

Eri juga menegaskan, umat Muslim sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa mereka tidak hanya berdakwah, tapi beliau juga berdagang. Bahkan, lanjut dia, istri Nabi Muhammad, Khodijah juga bergerak sangat luar biasa untuk membantu perekonomian terus bergerak, tentunya dalam hal perdagangan.

"Saya berharap Yamatas ini menjadi garda terdepan dan menjadi contoh bahwa majelis taklim itu tidak hanya bergerak dalam bidang keagamaan, tapi juga bergerak dalam ekonomi kerakyatan. Kalau semuanya bisa seperti itu, Insya Allah Surabaya ini bisa menjadi kota yang baldatun toyyobatun wa robbun ghafur," ujar Eri.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sumber Mulia Barokah Mas Ucik Fatimatuzzahra menjelaskan, koperasi ini merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi ibu-ibu pengajian Yamatas. Saat ini ada sekitar 587 kelompok pengajian yang tergabung dalam Yamatas itu.

"Jadi, kami ini memfasilitasi ibu-ibu pengajian yang bergerak di bidang UMKM makanan dan minuman serta jahit, karena memang sebagian besar ibu-ibu pengajian itu pintar masak dan jahit. Bahkan, mereka juga sudah diberi pelatihan menjahit, sehingga produknya sangat bagus," kata dia.

Oleh karena itu, Ucik menyampaikan, terima kasih banyak kepada Wali Kota Eri dan jajaran Pemkot Surabaya yang telah membantu dan berkolaborasi dengan jamaahnya untuk menggerakkan UMKM. "Terima kasih banyak Pak Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya. Kami semakin percaya bahwa ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Pak Wali Kota akan semakin menyejahterakan warga Kota Surabaya," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement