Sabtu 19 Nov 2022 00:38 WIB

Jepang, AS, Korsel, dan Tiga Negara Lain Kutuk Peluncuran Rudal Korut

Rudal Korut jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang di barat Hokkaido

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Layar TV menunjukkan gambar file peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 18 November 2022. Korea Utara menembakkan rudal jarak jauh yang diduga dirancang untuk menyerang daratan A.S. Jumat, kata tetangganya, sehari setelah Korea Utara melanjutkan kegiatan pengujiannya sebagai protes nyata atas langkah AS untuk memperkuat aliansinya dengan Korea Selatan dan Jepang.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Layar TV menunjukkan gambar file peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 18 November 2022. Korea Utara menembakkan rudal jarak jauh yang diduga dirancang untuk menyerang daratan A.S. Jumat, kata tetangganya, sehari setelah Korea Utara melanjutkan kegiatan pengujiannya sebagai protes nyata atas langkah AS untuk memperkuat aliansinya dengan Korea Selatan dan Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Para pemimpin Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan tiga negara lainnya mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara pada Jumat (18/11/2022) pagi saat mengadakan pertemuan darurat di sela-sela pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifikdi Bangkok. Tiga negara lainnya adalah Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang menyelenggarakan pertemuan darurat tersebut, menyebut uji coba rudal balistik antarbenua itu sebagai sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai larangan keamanan PBB. Harris mengatakan negara-negara, yang diwakili oleh para pemimpin mereka, mengutuk keras peluncuran rudal Korut tersebut, yang mengganggu keamanan di kawasan dan meningkatkan ketegangan yang tidak perlu.

Baca Juga

"Kami akan terus mendesak Korea Utara untuk berkomitmen pada diplomasi yang serius dan berkelanjutan," kata Harris.

Kishida mengecam peluncuran itu sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima dan menyerukan adanya tindakan bersama oleh masyarakat internasional untuk denuklirisasi lengkap Korea Utara. "Rudal itu jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang di sebelah barat Hokkaido," kata Kishida.

Peserta lain dari pertemuan darurat itu adalah Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck Soo, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

 

sumber : OANA-Kyodo
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement