Jumat 18 Nov 2022 21:01 WIB

Harapan Rumbay Pupus di Tangan Guang Zu

Rumbay mengakui permainan Guang Zu sangat sulit untuk dimatikan.

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Ihsan Leonardo Imanuel Rumbay berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Ihsan Leonardo Imanuel Rumbay berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan pebulu tangkis tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay untuk melaju ke babak semifinal Australian Open 2022 akhirnya pupus. Rumbay dihentikan Lu Guang Zu di babak perempat final di Sydney, Australia, Jumat.

Dalam pertandingan di Sydney Olympic Park, satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia itu takluk dengan skor 12-21, 9-21. Rumbay takluk oleh pebulu tangkis China dalam laga berdurasi 38 menit.

"Mungkin saya tidak sabar, terlalu terburu-buru. Sebenarnya saya sudah tahu pola permainan lawan. Meskipun begitu harus diakui bahwa lawan memang lebih berpengalaman dan lebih baik. Dia bisa memainkan tempo dan ritme," ujar Rumbay dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta.

Performa lawan yang lebih ulet itu menjadi kendala yang belum bisa diatasi oleh Rumbay. Bahkan, permainan Guang Zu sangat sulit untuk dimatikan.

"Sebenarnya saya tadi bisa menyerang dan bisa tembus. Tetapi itu didapat lewat pola permainan yang panjang dan harus diolah lebih dulu,'' kata Rumbay.

''Kalau lawan diajak reli, saya lihat sebenarnya ada celah yang bisa ditembus. Harus lewat pancingan lebih dulu untuk merusak posisi lawan,'' ujarnya. ''Cuma lagi-lagi, saya kurang sabar.''

Dengan kegagalannya melangkah ke semifinal turnamen kategori BWF Super 300 itu, Rumbay menyebut bahwa perlu adanya evaluasi dari segi porsi dan jam latihan yang harus ditambah. Hal itu menjadi wajib kala bersaing pada level Super Series, dan tidak semudah saat berlaga pada ajang challenge series.

Ia menuturkan bahwa seorang pemain yang tampil di turnamen level super 300 memang harus punya kemampuan lengkap seperti ketrampilan, teknik, fisik, daya juang, dan pola pikir yang lebih baik.

Menurut ia, jika bicara soal teknik maka tidak ada bedanya dengan turnamen level bawah. Meski begitu ia tetap membutuhkan pemikiran yang lebih dan daya tahan yang lebih prima lagi.

"Saya sebenarnya mulai beradaptasi dengan pola permainan para pemain di level atas seperti di Australian Open ini. Turnamen sekelas super 300 ini pola dan tingkat persaingannya seperti apa, saya mulai tahu. Sebagai pemain yang selama ini belum banyak tampil di turnamen super 300, saya seperti mendapat ujian baru di sini," kata Rumbay.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement