REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polres Bogor masih melakukan penyelidikan terhadap tokoh Konghucu bernama Urip Saputra yang dikabarkan mati suri beberapa waktu lalu. Sejauh ini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi
“Sampai saat ini kami masih mengadakan penyelidikan. Sudah beberapa saksi yang diperiksa,” kata Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi, Jumat (18/11).
Lebih lanjut, Yohanes menyebutkan, saksi yang telah diperiksa antara lain dua sopir ambulans yang membawa Urip dan istrinya dari Jakarta Selatan ke Bogor. Selain itu, petugas hotel tempat keduanya berangkat di Jakarta Selatan juga diperiksa.
Termasuk, kata dia, saksi warga setempat yang pada saat kejadian menyambut dan menurunkan peti mati berisi Urip. Serta menyaksikan saat peti mati dibuka. “Jadi sekitar 10 orang sudah kita periksa. Selanjutnya kita mencoba meminta keterangan dari Urip dan istrinya. Informasi saat ini Urip masih dalam perawatan, kami cek lagi hari ini,” kata Yohanes.
Di samping itu, Yohanes menegaskan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah Urip memang membuat skenario berpura-pura mati suri. Sebab polisi masih mencari fakta-fakta dari saksi, serta menunggu hasil keterangam dari Urip sendiri dan istrinya.
“Jadi sampai saat ini fakta yang kami sampaikan, keterangan dari saksi yang kami sampaikan. Kita tidak ada menduga dan menduga (pura-pura mati) oleh sebab itu kita belum bisa berbicara banyak dan menarik kesimpulan,” pungkasnya.
Sebelumnya, media sosial digegerkan oleh berita jenazah seorang tokoh Konghucu bernama Urip Saputra, yang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam peti. Polres Bogor memastikan tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa Urip mati suri.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, saat peti mati dibuka, dipastikan Urip masih hidup. Ditemukan jika denyut nadi Urip masih normal. Bahkan masih bernafas. Oleh karena itu pihak keluarga melakukan pertolongan pertana di puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSUD Kota Bogor.