Jumat 18 Nov 2022 21:33 WIB

Pertamina Kembangkan Desa Energi Berdikari Berbasis EBT di Daerah Terpencil

Pertamina Hulu Energi kembangkan EBT energi surya lewat program Kembang Bersinar

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina yang bergerak sektor hulu migas mengembangkan Desa Energi Berdikari. Hal ini merupakan program unggulan berbasis energi baru terbarukan, sebagai upaya untuk menjamin keamanan pasokan dan akses energi bagi masyarakat di daerah terpencil.
Foto: Pertamina
PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina yang bergerak sektor hulu migas mengembangkan Desa Energi Berdikari. Hal ini merupakan program unggulan berbasis energi baru terbarukan, sebagai upaya untuk menjamin keamanan pasokan dan akses energi bagi masyarakat di daerah terpencil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina yang bergerak sektor hulu migas mengembangkan Desa Energi Berdikari. Hal ini merupakan program unggulan berbasis energi baru terbarukan, sebagai upaya untuk menjamin keamanan pasokan dan akses energi bagi masyarakat di daerah terpencil.

Disebutkan, dengan tersedianya akses listrik dari pemanfaatan energi baru terbarukan di dua daerah terpencil, pengurangan emisi mencapai 375,61 ton CO2eq/tahun, maka masyarakat dinilai dapat melakukan penghematan pembelian bahan bakar minyak yang selama ini digunakan pemakaian genset sebesar Rp 704 juta per tahun.

Program unggulan berbasis energi baru terbarukan dalam inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina di lingkungan Subholding Upstream dikembangkan PT Pertamina Hulu Mahakam, termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan,merupakan program pemanfaatan energi baru terbarukan dari energi surya melalui Program 'Kembang Bersinar' dan 'Berbagi Energi Surya Terbarukan (BEST)' di wilayah pesisir Delta Mahakam, Kalimantan Timur yang  mendukung pencapaian SDGs 7.

Pemanfaatan energi baru terbarukan bagi yang sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga digunakan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan berkontribusi pada pencapaian SDGs 8 dan mendukung pencapaian SDGs 13 dari aspek lingkungan. Sepanjang 2018 sampai 2022, sebanyak lebih dari 2.300 unit solar home system telah dikembangkan Pertamina Hulu Mahakam untuk menyediakan akses energi terbarukan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita, mengatakan, melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina berbasis energi baru terbarukan, Subholding Upstream mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan potensi energi yang tersedia dan mengubahnya menjadi sumber daya yang berkelanjutan. Adapun program Kembang Bersinar dijalankan Pertamina Hulu Mahakam di Kelurahan Muara Pegah, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, dengan mengembangkan inovasi pengelolaan solar home system sebagai substitusi generator berbahan bakar diesel.

“Pengelolaan program ini dilakukan oleh masyarakat setempat melalui Badan Pelaksana Listrik Tenaga Surya (BPLTS). Program ini berhasil menjadi solusi atas  keterbatasan akses listrik yang sebelumnya sering dihadapi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

Di daerah terpencil lainnya di pesisir Delta Mahakam, yaitu Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Pertamina Hulu Mahakam  mengembangkan pengelolaan SHS melalui program BEST. “Lokasinya terpencil, di kawasan rawa yang hanya bisa dijangkau dengan perahu kecil, tanpa listrik, dan hanya mengandalkan penampungan air hujan untuk kebutuhan air masyarakat. Program BEST dikelola oleh unit usaha milik desa (BUMDes) untuk menggantikan generator berbahan bakar diesel,” ucapnya.

Atas pelaksanaan kedua program energi baru terbarukan, Pertamina Hulu Mahakam memperoleh penghargaan Platinum pada kategori Best Environmental Excellence Award pada ajang internasional The 14h Annual Global CSR Award yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, Kamis (3/11/2022).

"Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus memberi akses energi  khususnya energi baru terbarukan di wilayah minim akses energi dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan terkait," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement