Sabtu 19 Nov 2022 05:02 WIB

Peluang Haedar dan Mu'ti Terpilih Besar, Muhammadiyah Punya Kader Darah Segar

Kader darah segar akan mewarnai Muhammadiyah ke depan.

Red: Muhammad Subarkah
Para pedagang yang berjualan di sekitar area Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo, Jumat (18/11/2022).
Foto: Wahyu Suryana
Para pedagang yang berjualan di sekitar area Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Peluang terpilihnya Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti sebagai nakhoda Muhammadiyah masih cukup besar. Ini karena keduanya sejauh ini mampu membawa Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan mandiri. Banyak amal usaha yang berkembang dan bisa dijadikan sebagai modal memajukan umat sebagai bagian penting menuju Indonesia yang berkemajuan.

''Peluang Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti masih besar untuk memimpin Muhammadiyah periode 2022-2027. Namun sebagai konsekuensi dari keberhasilan kepemimpinannya dalam melakukan kaderisasi, maka telah muncul kader yang juga disebut 'darah segar','' kata Prof Zainuddin Maliki, di sela ajang Muhammadiyah di Solo, pada Sabtu pagi (15/11/2022).

Menurut Zainuddin yang juga mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, kader 'darah segar' itu antara lain Ma'mun Murod Al Barbasy (Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta), Muhammad Ziyad (Ketua Lembaga Dakwah Khusus asal Lamongan), Sofyan Anif (Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta), Imam Addaraqutni (politisi muda Muhammadiyah), Irwan Akib (mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar), dan M Sayuti (Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah).  Eksistensi mereka ditunjukan dengan kemampuan meraih kepercayaan dari peserta Tanwir sehingga dapat masuk menjadi 39 calon tetap PP Muhammadiyah dalam muktamar kali ini.

"Mereka akan memberi warna baru pada perjalanan kepemipinan persyarikatan ke depan. Sehingga Muhammadiyah semakin dinamis menjawab berbagai masalah yang dihadapi persyarikatan, baik secara internal maupun eksternal, masalah keumatan, kebangsaan maupun kemanusian universal,'' katanya.

Bangsa Indonesia, lanjut Zainuddin, akan menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari terjadinya perpecahan, konflik, perang, resesi ekonomi, dan pandemi penyakit yang masih menjadi ancaman. Apalagi bangsa Indonesia sudah memasuki tahun politik yang membutuhkan pikiran strategis.

"Pimpinan muda itulah yang nanti berkontribusi di dalam menjawab berbagai tantangan tersebut. Saya percaya pimpinan muda itu akan mampu menjadikan Muhammadiyah sebagai fakor solusi,'' kata Zainuddin lagi.

Rencananya pemilihan anggota PP Muhammadiyah akan berlangsung nanti malam mulai pukul 19.30 WIb. Tampaknya pemilihan ini tidak akan berlangsung lama karena menggunakan teknologi canggih, yakni E Votting.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement