REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Presiden Joko Widodo menghadiri dan membuka Pembukaan Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Stadion Manahan. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, di tengah tantangan berat pemulihan ekonomi Indonesia bisa berjalan dengan baik.
Kinerja ekonomi Indonesia dirasa meningkat dan perdagangan meningkat. Namun, ia menekankan, transformasi nasional tidak boleh cuma mengekspor bahan mentah. Maka itu, hilirisasi dalam negeri dan digitalisasi bagi UMKM penting terus dilakukan.
Menghadapi kompetisi global, ia merasa, Indonesia harus fokus ke peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan iptek. Karenanya, ia menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berkontribusi besar.
"Melalui 127 perguruan tinggi, 1.364 sma sederajat, 1.826 smp sederajat, 2.817 sd sederajat, 2.233 tk kelompok bermain dan 440 pesantren. Saya berharap, peran sentral bapak ibu sekalian untuk terus menyebarkan Islam berkemajuan," kata Jokowi, Sabtu (19/11/2022).
Muhammadiyah-Aisyiyah, lanjut Jokowi, perlu terus menyebarkan Islam yang penuh nilai-nilai toleransi, menjaga persatuan, menjaga persaudaraan dan menjaga perdamaian. Hal itu sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh.
Jokowi mengharapkan bantuan warga Muhammadiyah-Aisyiyah semua agar selain habluminallah dan habluminannas, juga perlu diperkuat dengan habluminalalam. Artinya, turut berkontribusi dalam rangka pelestarian lingkungan di Indonesia.
"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah-Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram, Indonesia laksana Sang Surya yang menerangi dunia. Semoga Allah swt meridhoi bangsa Indonesia, selamat bermuktamar," ujar Jokowi.