Sabtu 19 Nov 2022 11:52 WIB

Penampil Muktamar Muhammadiyah Memukau Seisi Stadion Manahan

Pembukaan Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berlangsung di Stadion Manahan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Suasana di dalam Stadion Manahan jelang pembukaan Muktamar Muhammadiyah.
Foto: Wahyu Suryana
Suasana di dalam Stadion Manahan jelang pembukaan Muktamar Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Pembukaan Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah berlangsung di Stadion Manahan. Sejak selepas subuh, muktamirin dan penggembira Muktamar 48 sudsh mulai mendatangi bahkan memenuhi sekitaran Stadion Manahan.

Untuk menghibur muktamiri yang berada di dalam stadion, panitia menghadirkan berbagai pertunjukkan seni dan budaya. Di panggung penampil, pembacaan puisi dan lagu-lagu daerah dari Aceh sampai Papua sukses mendapat tepuk tangan meriah.

Baca Juga

Ribuan muda-mudi Muhammadiyah yang duduk di belakang panggung penampil semakin memeriahkan suasana. Apalagi, mereka memainkan koreografi yang sangat apik, lengkal dengan gerakan yang seirama dengan lantunan lagu-lagu.

Dilanjut ucapan selamat dari tokoh-tokoh. Walikota Solo, Gibran Rakabuming, turut mengucapkan selamat atas digelarnya Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo. Ia berharap, agenda terbesar dari Muhammadiyah itu lancar terlaksana.

"Kami seluruh jajaran Pemkot Solo dan warga Solo siap menyukseskan Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah," kata Gibran lewat video, Sabtu (19/11/2022).

Muktamirin maupun penggembira sendiri datang dari dalam dan luar negeri. Tampil pula 1.200 pendekar Tapak Suci, 350 personel marching band, aksi terjun payung dan tari kolosal kolaborasi tujuh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement