REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran memberikan saran kepada umat manusia yang ingin mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Untuk itu, Alquran mengingatkan bahwa kemuliaan milik Allah, maka taatlah kepada Allah karena semua kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat adalah kepunyaan-Nya. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surah Fatir Ayat 10.
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗ ۗوَالَّذِيْنَ يَمْكُرُوْنَ السَّيِّاٰتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَمَكْرُ اُولٰۤىِٕكَ هُوَ يَبُوْرُ
Siapa yang menghendaki kemuliaan (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik dan amal sholeh akan diangkat-Nya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan akan mendapat azab yang sangat keras dan rencana jahat mereka akan hancur. (QS Fatir: 10)
Pada ayat ini, menurut Tafsir Kementerian Agama, Allah menerangkan bahwa barang siapa ingin mendapatkan kemuliaan di dunia dan di akhirat, hendaklah ia senantiasa taat kepada Allah karena semua kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat adalah kepunyaan-Nya.
Allah yang menerima perkataan-perkataan yang baik seperti kalimat tauhid, zikir, membaca Alquran, dan lainnya. Begitu pula amal-amal yang baik yang disertai dengan keikhlasan akan diberi pahala oleh Allah.
Sesuatu amal, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang dilakukan tanpa keikhlasan tidak akan berpahala, bahkan akan mendapat azab karena dianggap mendustakan agama.
Ibadah sholat, zakat, dan amal-amal baik yang lain apabila dilakukan dengan ria, yakni dikerjakan bukan untuk mencari keridhoan Allah, tetapi mencari pujian atau ketenaran di masyarakat, tidak akan diterima oleh Allah.
Firman Allah, "Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan." (QS Al-Ma‘un: 4-7)
Orang-orang yang merencanakan kejahatan terhadap orang-orang Islam, seperti merencanakan suatu hal yang akan menyebabkan mundurnya Islam atau kurang mendapat perhatian dari masyarakat dan lain-lain, akan mendapat siksa yang pedih di hari Kiamat dan rencana buruknya akan hancur tidak mencapai sasarannya seperti yang dialami orang-orang kafir Makah. Mereka dulu merencanakan akan menangkap Rasulullah SAW lalu membunuh atau mengasingkannya di suatu tempat yang jauh dari tumpah darahnya, agar Islam menjadi lemah bahkan akan hilang lenyap di permukaan bumi.