Ahad 20 Nov 2022 06:19 WIB

Jokowi Apresiasi Peran Muhammadiyah Bantu Kendalikan Covid-19

Muhammadiyah telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit dan 235 kliniknya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi pengurus PP Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta menteri membuka secara simbolis Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi pengurus PP Muhammadiyah dan Aisyiyah, serta menteri membuka secara simbolis Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi peran Muhammadiyah dan juga Aisyah dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia selama tiga tahun terakhir ini. Jokowi menyebut, dengan kontribusi dari Muhammadiyah tersebut, Indonesia pun berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11).

“Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat, serta dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi,” ujar Jokowi, dikutip pada Ahad (20/11/2022).

Baca Juga

Selain itu, Jokowi juga menyebut Indonesia termasuk negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Sebanyak 440 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat. Ia mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi ini menjadi fondasi penting dalam pemulihan ekonomi nasional.

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Kondisi ini pun diperburuk dengan munculnya berbagai masalah baru di dunia seperti perang di Ukraina yang berdampak pada rantai pasok global sehingga terjadi kenaikan harga pangan, BBM, serta listrik di berbagai negara.

Meskipun begitu, di tengah tantangan yang berat dan sulit tersebut, Jokowi menyebut pemulihan ekonomi Indonesia masih bisa dikelola dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan terkendalinya inflasi yakni di kisaran angka 5,7 persen.

“Artinya, rata-rata kenaikan harga di sekitar lima persen. Ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi dunia, rata-rata inflasi di negara-negara di dunia, patut kita syukuri,” kata dia.

Selain itu, kinerja ekonomi Indonesia pun juga dinilainya cukup membaik. Pada kuartal ketiga 2022, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,72 persen dan perdagangan juga meningkat 58 persen. Jokowi melanjutkan, pemerintah juga terus melakukan transformasi nasional dengan melakukan hilirisasi industri di dalam negeri untuk mendapatkan nilai tambah.

“Kita juga terus mendongkrak agar UMKM kita naik kelas dengan digitalisasi dan memasukkan ke platform-platform digital untuk menciptakan peluang kerja, untuk nilai tambah yang maksimal di dalam negeri kita sendiri,” tambah dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement