Ahad 20 Nov 2022 08:25 WIB

AHY Bicarakan Pilpres dan Nyanyikan 'Harusnya Aku yang di Sana'

Koalisi yang dibangun jangan sampai hanya jadi gimmick politik pecah di tengah jalan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melantik 27 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat se-Jawa Barat. Dalam pidatonya di acara tersebut, ia menyampaikan perkembangan komunikasi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghadapi 2024.

Ia mengatakan, saat ini Partai Demokrat dekat dengan kedua partai tersebut. Namun AHY juga mempertanyakan jadwal deklarasi yang belum juga dilaksanakan, meskipun berikutnya ia mengaku bahwa pernyataannya itu adalah candaan.

Baca Juga

"Sama siapa? kapan? gitu, saya juga bertanya hal yang sama, tenang-tenang itu bercanda tadi," seloroh AHY dalam pidatonya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (19/11).

"Tolong bapak-ibu sisipkan dalam doa, sisipkan dalam ikhtiar kita, mudah-mudahan terbangun benar sebuah koalisi, sebuah poros perubahan," katanya menambahkan. 

Dalam politik, ia mengatakan bahwa dinamika dan kemungkinan apapun masih dapat terjadi. Apalagi pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baru dibuka pada Oktober 2023.

"Kapan pendaftaran? Oktober 2023, waktunya masih cukup jauh, tetapi kita ingin yakinkan tidak ingin mengulur-ngulur waktu tentunya, sepakat semuanya? tapi jangan juga tergesa-gesa," ujar AHY.

Selanjutnya, ia menyinggung bahwa menyatukan sesuatu bukanlah sesuatu yang mudah. Koalisi yang dideklarasikan sejak awal disebutnya jangan menjadi gimmick politik yang justru akan pecah di tengah jalan.

Setelah itu, AHY tiba-tiba menyanyikan lagu milik Armada yang berjudul 'Harusnya Aku'. Namun dalam pidatonya itu, ia tak menjelaskan maksud lagu tersebut berkaitan dengan koalisi atau pasangan capres-cawapres.

"Kalau hanya sekedar jalan ya kaya pacaran gitu, jalan bareng, nonton bareng, ke mall bareng, naik motor bareng, tapi gak jadi, yang kawin orang lain. 'Harusnya aku yang di sana dampingi mu dan bukannya' gitu lagunya katanya," ujar AHY.

"Maksudnya daripada lagu itu ada, daripada kita nanti nyanyi lagu itu, kita ikhtiarkan bersama sehingga kalau jadi, jadi beneran," sambung putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa pembicaraan terkait cawapres untuk Anies Baswedan merupakan keputusan bersama Partai Nasdem dan PKS. Sehingga, pihaknya akan menerima jika memang AHY tak diusung sebagai cawapres dari Koalisi Perubahan itu.

"Tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan keputusan capres dan dibicarakan juga dengan partai koalisi," ujar Riefky di Restoran Pagi Sore, Jakarta, Jumat (18/11).

Ia menjelaskan, ketiga partai telah memiliki kesepakatan untuk mengusung perubahan dan perbaikan untuk Indonesia. Karenanya, segala keputusan dan kesepakatan yang bertujuan untuk pemenangan di Pilpres 2024 akan diikuti oleh Partai Demokrat.

"Jadi kalau kami ini kan berkumpul untuk semangat perubahan dan perbaikan dan itu hanya bisa dilakukan ketika kita memenangkan kontestasi atau pilpres nanti," ujar Riefky.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement