REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok ekstremis Alqaidah mengajak muslim di seluruh dunia untuk menghindari Piala Dunia di Qatar. Meski tidak mengancam akan menyerang atau mempromosikan kekerasan terkait dengan kegiatan tersebut.

Berdasarkan pernyataan yang dilaporkan kelompok pemantau Alqaidah, salah satu cabang kelompok itu di Yaman mengkritik Qatar karena "membawa orang tak bermoral, homoseksual, penabur korupsi dan atheisme ke Semenanjung Arab. Mereka juga mengatakan ajang olahraga itu mengalihkan perhatian dari penjajahan negara-negara Muslim dan penindasan terhadap mereka."

"Kami memperingatkan saudara Muslim kami dari mengikuti aau menghadiri kegiatan ini," kata kelompok tersebut seperti yang dilaporkan SITE Intelligence, Sabtu (19/11).

Pernyataan ini dirilis satu hari sebelum pertandingan pertama Piala Dunia pertama yang digelar di negara mayoritas muslim.

Panitia Piala Dunia merespons kritik terhadap catatan hak asasi manusia Qatar termasuk dalam isu LGBT dan pembatasan sosial. Dengan mengatakan semua orang tidak peduli orientasi seksual atau latar belakangnya akan diterima di turnamen tersebut.

Qatar negara kecil dengan 3 juta penduduk yang sebagian besar pekerja asing mengatakan mereka melatih lebih dari 50 ribu orang untuk memberikan keamanan selama Piala Dunia. Pasukan asing dengan komando dari Qatar turut membantu memberikan penjagaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika