Ahad 20 Nov 2022 10:40 WIB

AHY Kritik Kebijakan Pemerintah

AHY ingin Demokrat menunjukkan sikapnya sebagai oposisi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik kebijakan pemerintahan saat ini yang terlalu berfokus pada infrastruktur. Tanpa melihat dampak buruknya dan terkesan meninggalkan masyarakat yang akhirnya menanggung beban.

"Kalau begini-begini terus susah kita, betul? makin susah hidup rakyat kita, betul? banyak kebijakan yang aneh, banyak yang rasanya ugal-ugalan, kebijakan yang kumaha engke (bagaimana nanti), harusnya engke kumaha (nanti bagaimana). Terserah aja pokoknya kita jalan terus, dampaknya rakyat yang tanggung silakan," ujar AHY dalam pidatonya di acara pelantikan 27 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat se-Jawa Barat, Sabtu (19/11).

Baca Juga

Pemerintah, tegas AHY, tidak boleh menjadikan dan meninggalkan rakyatnya yang menanggung beban akibat kebijakan-kebijakan tersebut. Padahal, keinginan masyarakat tidaklah muluk, yakni kebutuhannya untuk hidup dapat terpenuhi.

"Jangan rakyat dibungkam, jangan partai-partai politik dibungkam suaranya seolah-olah tidak ada masalah di negeri kita. Bukankah Partai Demokrat didirikan untuk menghadirkan perubahan dan lebih baiknya rakyat kita, kemajuan negara, kesejahteraan rakyat," ujar AHY.

Kebijakan terkait rakyat dan infrastruktur haruslah berjalan beriringan. Jangan sampai hanya fokus pada hal-hal yang bersifat pembangunan fisik, tetapi lupa untuk meningkatkan sumber daya manusianya.

Partai Demokrat, tegas AHY, sebagai partai oposisi akan terus mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Pihaknya hadir dalam membawa perubahan dan perbaikan untuk masa depan Indonesia.

"Ketika ada yang baik, kita sampaikan itu baik, tapi ketika banyak yang tidak baik, banyak yang buruk, kita juga berani lantang menyampaikan harus diperbaiki, betul? Jangan rakyat dibungkam," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Harapan dan aspirasi rakyat itulah yang menjadi modal besar Partai Demokrat untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Pesan kepada kadernya adalah membangun soliditas untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang bintang mercy itu.

"Kompetisi kita ke luar, partai-partai lain juga punya hak dan mereka pasti akan berbuat semaksimal mungkin juga untuk bisa sukses. Demokrat tidak boleh ketinggalan, justru Demokrat harus menunjukkan kita sebagai partai oposisi saat ini punya berbagai narasi yang pro rakyat," ujar AHY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement