REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan pesawat Turki menembaki dua desa padat penduduk di utara Suriah. Serangan ini diumumkan juru bicara SDF di media sosial Twitter pada Sabtu (19/11) malam waktu setempat.
Pada Selasa (15/11) Turki mengatakan mereka berencana untuk mengejar target-target di utara Suriah setelah menyelesaikan operasi lintas batas terhadap milisi Partai Buruh Kurdi (PKK) di Irak. Operasi itu digelar setelah serangan bom akhir pekan lalu di Istanbul.
Pemerintah Turki yakin pelaku pengeboman itu adalah milisi Kurdi. Pada 13 November lalu ledakan di Istiklal Avenue menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang.
"Pesawat pendudukan Turki menembaik desa al-Beilonya yang dipadati pengungsi Afrin yang terpaksa pindah dari Afrin pada 2018," kata kepala media SDF Farhad Shami di Twitter.
"Selain itu desa Dahir al-Arab yang dipadati pengungsi Ras al-Ain yang juga terpaksa mengungsi karena pendudukan Turki tahun 2019," tambahnya.
Dalam sebuah cicitan Sabtu kemarin Kementerian Pertahanan Turki mengatakan serangan itu ditujukan untuk meminta pertanggung jawaban Kurdi atas serangan berbahaya. Cicitan itu disertai foto pesawat jet sedang lepas landas.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Istiklal Avenue. PKK dan SDF mengakui tidak terlibat dalam serangan itu.
Sejauh ini Turki telah menggelar tiga serangan ke utara Suriah untuk menyerang milisi Kurdi Suriah, YPG yang merupakan organisasi sayap PKK. Presiden Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan Turki dapat menggelar operasi lain terhadap YPG.