Ahad 20 Nov 2022 12:36 WIB

Elon Musk Mulai Aktifkan Kembali Pengguna Kontroversial

Keputusan Musk untuk memulihkan kembali pengguna kontroversial telah menuai kritik.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Fakhruddin
Elon Musk Mulai Aktifkan Kembali Pengguna Kontroversial (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Mulai Aktifkan Kembali Pengguna Kontroversial (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Twitter telah mengaktifkan kembali tiga pengguna kontroversial, termasuk situs sindiran Babylon Bee, penulis konservatif Jordan Peterson, dan komedian Kathy Griffin. Langkah tersebut dilakukan karena Elon Musk setelah memikirkan kembali larangan permanen pada pengguna Twitter.

Musk mengklaim keputusan untuk akun mantan presiden Donald Trump belum dibuat. “Akun Kathie Griffin, Jorden Peterson & Babylon Bee telah dipulihkan. Keputusan Trump belum dibuat,” kata Musk dalam cuitannya.

Baca Juga

Musk mengatakan tindakan itu datang sebagai bagian dari Freedom Fridays. Namun, tindakannya juga bertentangan dengan janji Musk sebelumnya, untuk membentuk dewan moderasi sebelum membatalkan larangan atau membuat keputusan konten yang signifikan. Dewan seharusnya memastikan bahwa kebijakan Twitter mencerminkan berbagai sudut pandang.

Dilansir Engadget, Ahad (20/11/2022), akun Babylon Bee dan Peterson dilarang awal tahun ini karena melanggar aturan ujaran kebencian Twitter yang melindungi orang transgender. Sementara Griffin, dilarang karena menanggapi peluncuran pembayaran-untuk-verifikasi Twitter yang berantakan dengan menyamar sebagai Musk.

Keputusan Musk untuk memulihkan kembali pengguna kontroversial telah menuai kritik. Salah seorang pengguna menilai narasi Peterson penuh dengan kebencian.

Lebih lanjut, Musk memperingatkan beberapa konten masih akan tunduk pada pembatasan yang ketat. Kebencian dan cuitan negatif lainnya akan dihilangkan secara maksimal dan didemonetisasi. Meskipun ini tidak berlaku untuk seluruh akun, ini akan membuat cuitan yang menyinggung tidak terlihat kecuali Anda tahu untuk mencarinya dan akan mencegah Twitter memperoleh pendapatan dari materi tersebut.

“Kebebasan berbicara di Twitter tidak berarti kebebasan untuk menjangkau,\" tambah Musk. Kombinasi larangan yang dicabut dan kebijakan moderasi baru mencerminkan upaya Musk untuk menyeimbangkan keinginan pribadinya dengan realitas komersial. 

 

Sumber: https://www.engadget.com/?guccounter=1

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement