Ahad 20 Nov 2022 14:04 WIB

Haedar: Saya hanya Sejengkal Didepankan, Seinci Ditinggikan

13 orang PP ini mengemban amanah secara kolektif kolegial, tersistem,

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) bersama Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti bersiap menutup Tanwir Muhammadiyah usai pemungutan suara di Auditorium Muhammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022). Pada sidang pleno ini peserta memilih 39 nama dari 92 nama calon anggota PP Muhammadiyah. Selanjutnya dari 39 nama ini akan dibawa ke Muktamar untuk dipilih menjadi 13 nama calon anggota PP Muhammadiyah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) bersama Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti bersiap menutup Tanwir Muhammadiyah usai pemungutan suara di Auditorium Muhammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022). Pada sidang pleno ini peserta memilih 39 nama dari 92 nama calon anggota PP Muhammadiyah. Selanjutnya dari 39 nama ini akan dibawa ke Muktamar untuk dipilih menjadi 13 nama calon anggota PP Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Muhammadiyah resmi mengesahkan Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Muktamar 48 turut memilih kembali Prof Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mendampingi Haedar Nashir.

Usai resmi ditetapkan, Haedar mengatakan, sidang berlangsung secara santai dan dari hati ke hati. Haedar menekankan, 13 orang PP ini mengemban amanah secara kolektif kolegial, tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah.

Baca Juga

"Saya selaku ketua umum posisinya hanya sejengkal didepankan, dan seinci ditinggikan," kata Haedar, Ahad (20/11).

Tapi, ia kembali menegaskan, prinsip kepemimpinan merupakan kolektif kolegial dan sistem persyarikatan. Haedar mengingatkan, mereka akan menjalankan amanat dan program-program Muhammadiyah, terutama untuk transformasi yang lebih dinamis.

Arahnya, ke Muhammadiyah yang unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Mengemban tugas sosialisasi dan jadi pandangan Islam berkemajuan lewat risalah. Tujuannya, agar terus didialogkan dalam berbagai kalangan dalam dan luar negeri.

Sehingga, pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat bagi semesta alam itu mampu menjadi pikiran yang menyebar luas dan terimplementasi semakin baik. Terutama, dapat diimplementasikan oleh seluruh elemen yang ada di Muhammadiyah.

"Islam yang membawa damai, Islam yang menyatukan, Islam yang membangun optimisme dan Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan global," ujar Haedar.

PP Muhammadiyah, lanjut Haedar, memiliki mandat untuk terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Selain itu, hasil muktamar terus dijadikan masukan-masukan penting.

Baik bagi pemerintah, DPR, lembaga negara, TNI, Polri dan komponen bangsa lain. Ia menekankan, kepemimpinan PP Muhammadiyah akan satu mata rantai terstruktur dengan wilayah (PWM), daerah (PDM), cabang (PCM), ranting PRN dan istimewa (PCIM).

"Maka, kepemimpinan ini harus mampu memobilisasi mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional," kata Haedar. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement