REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN RI Erick Thohir mendorong kemandirian umat di sektor ekonomi dengan menggandeng Muhammadiyah. Saat menjadi pembicara dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo, Erick mendorong salah satu gagasan kerja sama yakni kolaborasi antara BUMN dan Muhammadiyah untuk mendorong industri obat herbal yang halal dan aman.
Erick mengatakan Kementerian BUMN dan Muhammadiyah sepakat untuk mengakselerasi industri obat herbal agar jadi bagian penting dari industri obat nasional.
"Dengan Muhammadiyah tadi kita berbicara bagaimana mengintervensi industri obat herbal yang selama ini banyak potensinya tapi tidak bisa masuk ke rumah sakit atau bisa menjadi bagian dari industri obat nasional," ujar Erick.
Selain industri obat, Erick Thohir mengungkap kerja sama BUMN dan Muhammadiyah juga bisa bergerak di sejumlah sektor lainnya. Misalnya, kerja sama di bidang finansial, UMKM, dan lain sebagainya.
Menurut Erick, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah juga pilar penting dalam mendorong bangkitnya ekonomi umat. Dia berharap kerja sama dengan Muhammadiyah dapat menumbuhkan pelaku usaha dari kalangan umat, terutama yang terkait dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Sama halnya dengan NU, dengan Muhammadiyah juga kita mendorong kerja sama dengan UMKM. Ini seperti lewat program Pertashop. Saya rasa banyak kader Muhammadiyah yang masuk (program Pertashop). Sementara dari finansial, kerja samanya dengan BSI," kata Erick.
Lebih lanjut, Erick sangat mendorong agar BUMN terus bersinergi dengan komunitas dan organisasi masyarakat, seperti NU dan Muhammadiyah. Erick berharap kerja sama dapat berjalan efektif serta bermanfaat luas bagi masyarakat yang membutuhkan.