REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Muktamar 48 Muhammadiyah telah resmi menetapkan Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Selain Haedar, Prof Abdul Mu'ti telah disahkan sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti mengatakan, terkait komposisi semua merupakan hasil keputusan muktamirin yang memberi amanah ke Pimpinan Pusat (PP). Di Muhammadiyah, ia menekankan, semua mengikuti apa yang diputuskan muktamar.
Kemudian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah cuma mengikuti apa-apa yang diputuskan dalam sidang-sidang pleno selama Muktamar. Mu'ti mengaku terhormat mendapatkan amanah untuk mendampingi Haedar lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. "Saya jadi makmum bagi Pak Haedar sebagai imam," kata Mu'ti, Ahad (20/11).
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berterima kasih telah ditemani Mu'ti lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. Haedar turut menyampaikan pujian kepada Mu'ti yang lincah dan lebih bisa bercanda. "Sehingga, PP Muhammadiyah menjadi cair, santai tapi produktif," ujar Haedar.
Sebelumnya, dalam pemilihan yang dilakukan secara e-voting, Haedar Nashir mendapatkan 2.202 suara muktamirin dan menjadi yang teratas. Sedangkan, Abdul Mu'ti menempati posisi kedua dan mendapatkan 2.159 suara dari muktamirin.
Setelah itu, ada Anwar Abbas yang menerima 1.820 suara, Busyro Muqoddas 1.778 suara, Hilman Latief 1.675 suara, Muhadjir Effendy 1.598 suara, Syamsul Anwar 1.494 suara, Agung Danarto 1.494 suara dan Saad Ibrahim menerima 1.333 suara.
Kemudian, Syafiq Mughni yang menerima 1.152 suara, Dadang Kahmad 1.119 suara, Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara dan Irwan Akib yang menerima 1.001 suara. Untuk jumlah suara yang masuk pada pemilihan itu sendiri sebanyak 2.519 suara.