REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Rasa pahit terasa di kerongkongan Karim Benzema. Ia harus melupakan mimpi berlaga di Piala Dunia 2022.
Ini bisa menjadi kesempatan terakhir Benzema, membela tim nasional Prancis di turnamen sepak bola paling bergengsi, antar negara FIFA itu. Bulan depan, usianya menyentuh angka 35. Bakal sulit baginya untuk bersaing dengan para bomber muda yang terus bermunculan.
Berbekal trofi ballon d'Or di tangan, kapten Real Madrid datang ke Doha dengan kepercayaan diri tinggi. Ada tambahan energi dari sisi mentalitas. Sayang, fisiknya harus beristirahat sejenak.
Pada sesi latihan menjelang partai perdana Les Bleus, Benzema harus masuk ruang perawatan. Ia mengalami cedera di paha kirinya. Setelah pemeriksaan, ia diharuskan menjalani pemulihan selama tiga pekan ke depan.
Sebuah pukulan telak menghujam yang bersangkutan. Sejatinya eks Olympique Lyon itu baru saja kembali 'menjalin hubungan baik' dengan timnasnya. Kini ia dipastikan menjadi penonton rekan-rekan bertarung di Doha.
"Dalam hidup saya, saya tidak pernah menyerah, tetapi malam ini, saya harus memikirkan tim, seperti yang selalu saya lakukan," demikian petikan tulisan Benzema di instagram miliknya, Ahad (20/11).
Piala Dunia 2022 tanpa pemain terbaik edisi terkini. Ia mencoba legowo. Bagaimana pun kepentingan tim di atas segalanya.
Benzema membiarkan pelatih Didier Deschamps berproses. Pertama-tama ia dicoret terlebih dahulu. Setelahnya Deschamps perlu mencari pengganti sosok yang sudah meraih segalanya di level klub itu.
"Saya menyerahkan tempat saya, kepada seseorang yang bisa membantu kami untuk membuat Piala Dunia yang hebat. Terima kasih atas semua dukungan anda. Allez Les Bleus," petikan lain dari pernyataan Benzema.
Prancis tergabung di Grup D. Dalam kelompok tersebut, Les Bleus bersaing dengan Australia, Denmark dan Tunisia.