REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Para pengunjuk rasa turun ke jalan ibu kota Prancis, Paris pada Sabtu (19/11/2022) waktu setempat. Mereka menandai peringatan empat tahun demonstrasi rompi kuning di seluruh Prancis.
Seorang pengunjuk rasa, Josiane mengaku telah berpartisipasi dalam aksi demo rompi kuning selama empat tahun. Ia fokus pada ketidakadilan di Prancis.
"Kami tidak bisa lagi tinggal di Prancis, lemari es kami kosong," kata Josiane dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (20/11/2022).
Ia mengatakan bahwa rumah sakit dan layanan sosial dalam kondisi buruk. Pengunjuk rasa yang lain, Charlotte, mengatakan ketidaksetaraan meningkat di Prancis pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Gerakan rompi kuning dimulai di Prancis pada 17 November 2018 sebagai tanggapan atas kenaikan harga bahan bakar dan memburuknya kondisi ekonomi. Aksi ini kemudian berlanjut dengan protes terhadap kebijakan sosial ekonomi Presiden Emmanuel Macron.
Pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan Paris setiap Sabtu, meneriakkan "Kami di sini untuk martabat pekerja dan dunia yang lebih baik, bahkan jika Macron tidak mau."
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka menginginkan keadilan sosial. Mereka menginginkan lebih banyak demokrasi dan referendum diselenggarakan dengan inisiatif warga.