REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memuji Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai ormas yang berkomitmen dalam membangun bangsa.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai penutupan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium Ahmad Dahlan, UMS, Solo, Ahad (20/11/) malam. "Tadi speechnya bagus banget. Betul betul ingin menunjukkan komitmen dalam membangun dan berkontribusi dalam pembangunan," katanya.
Selain berkomitmen, Ganjar juga memuji bahwa isu yang diangkat di muktamar kali ini sangat menarik. Bahkan, ia mengatakan pembahasannya sesuai dengan kondisi dunia sekarang.
"Isu-isunya menarik sekali, sangat kontekstual, perdamaian, kemudian Aisyiah perhatian sekali pada stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menurut saya sesuatu yang hebat, perhatian pada politik juga," terangnya.
Ditutupnya muktamar kali ini, menurut Ganjar juga menunjukkan bahwa sebagai ormas, Muhammadiyah mempunyai sikap dalam menjunjung terciptanya perdamaian. "Penuh dengan perdamaian (yang disampaikan ketum Muhammadiyah dan Aisyiah). Pak Wapres juga menutup dengan kalimat yang bagus kalau ada perbedaan perbedaan jangan sampai memecah belah. Dan komitmen Muhammadiyah hebat," terangnya.
Sekedar informasi, penutupan Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah dilakukan langsung oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin. Dalam sambutannya Ma'ruf mengatakan bahwa perbedaan pilihan partai maupun calon presiden dan wakil presiden harus disikapi secara bijak dan tidak membelah masyarakat Indonesia.
"Seperti saya katakan kalau kita berbeda capres berbeda partai, maka kita katakan /lakum partaiyukum walana partaiyuna, partai anda partai anda partai saya partai saya, lakum capresyukum walan capresyuna capres anda capres anda capres saya capres saya apalagi sama-sama Muhamhmmadiyah," pesan Wapres.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga meminta kontribusi Muhammadiyah dalam memberi sumbangan kemajuan bangsa, baik melalui penyampaian dakwah bil-qaul, maupun bil-hal, melalui tindakan nyata. Apalagi, kata dia, Muhammadiyah memiliki perangkat ekonomi dan sosial yang tersebar di seluruh negeri.
Sehingga dinilai mampu untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga dapat menjadi kekuatan pembangunan bangsa."Seperti saya katakan Muhammadiyah telah memiliki instrumen dan perlengkapan untuk itu," ujar Ma'ruf
"Melalui program-program Muhammadiyah yang telah dibahas pada Muktamar, saya yakin Sang Surya akan terus mampu menjadi cahaya pencerah bagi berbagai tantangan dan permasalahan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," pungkasnya.