REPUBLIKA.CO.ID, WATUMBOTI -- Mengangkat program kemandirian agar mustahik menjadi mandiri merupakan salah satu tugas utama lembaga amil zakat. Laznas BMH senantiasa berupaya akan hal itu.
Satu di antaranya dengan menginisiasi program kemandirian secara sinergis bersama pesantren dalam wujud budidaya tambak udang. "Alhamdulillah program pesantren berdaya yang berlangsung secara sinergis antara Laznas BMH dan Pesantren Hidayatullah di Watumboti, Konawe Selatan. Kali ini sukses panen dengan hasil memuaskan di lahan tambak seluas 1 hektar itu," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Tenggara, Fatahillah, dalam siaran pers.
Ini adalah panen perdana, sehingga luapan kesyukuran begitu terasa. "Alhamdulillah ini adalah panen perdana di tambak pesantren. Tentu ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari Laznas BMH. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi dan bisa memajukan ekonomi pesantren," ungkap pengurus pesantren yang juga pengelola tambak, Ustaz Jafar.
"Kami sangat berterima kasih kepada segenap pihak, terutama para donatur BMH yang terus mendukung pesantren kami dalam banyak hal," imbuh Ustaz Jafar.
Fatahillah menambahkan bahwa keberhasilan program ini dalah wujud dedikasi umat melalui BMH dengan ketaatan menunaikan zakat, infak dan sedekah. "Demikianlah zakat, infak dan sedekah menggerakkan ekonomi umat. Usai penyebaran bibit dan pemeliharaan selama 60 hari, akhirnya panen udang ini bisa dilakukan," katanya.