REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia menghujani negaranya dengan tembakan artileri. Di wilayah timur saja Rusia menggelar 400 serangan.
Rusia menarik pasukannya dari Kota Kherson di selatan pada bulan ini. Moskow juga memindahkan beberapa pasukannya untuk memperkuat posisi di Donetsk dan Luhansk di timur, daerah industri yang dikenal Donbas.
"Pertempuran terbesar, seperti sebelumnya, di wilayah Donetsk, meski serangan hari ini lebih sedikit karena cuaca yang semakin buruk, sayangnya jumlah tembakan Rusia masih sangat tinggi," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya, Ahad (20/11/2022).
"Di wilayah Luhansk, kami bergerak maju dengan lambat sambil bertempur, hingga saat ini, sejak awal hari sudah terjadi hampir 400 serangan artileri di timur," tambahnya.
Zelenskyy juga mengatakan pasukan di selatan "dengan konsisten dan penuh perhitungan menghancurkan potensi penjajah" tapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Deputi kepala pemerintahan Zelenskyy, Kyrylo Tymoshenko mengatakan pasukan Rusia menembaki gedung presiden di wilayah Kherson, di selatan.
"Mungkin ada orang di bawah puing-puing, layanan darurat sedang bekerja di lokasi kejadian," kata Tymoshenko di aplikasi kirim pesan Telegram.
Kota Kherson yang baru-baru ini berhasil Ukraina rebut kembali masih belum memiliki jaringan listrik, air atau pemanas. Kiev mengatakan sekitar 60 tentara Rusia tewas dalam serangan artileri jarak jauh di selatan. Kedua kalinya dalam empat hari Ukraina mengklaim menimbulkan korban jiwa dalam jumlah banyak dalam satu peristiwa.