Senin 21 Nov 2022 11:54 WIB

Jokowi Ingatkan Capres-Cawapres Jaga Situasi Politik Tetap Adem

Jokowi meminta agar tidak ada lagi isu SARA dalam politik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: tangkapan layar
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden di pemilu 2024 agar bersama-sama menjaga kondusivitas dan situasi politik tetap adem. Sebab, situasi di dunia saat ini sedang tidak normal dan menghadapi berbagai tantangan yang berat.

“Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita harus semua menjaga agar kondusivitas, situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau gak bisa paling banter ya anget tapi jangan panas,” kata Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, Surakarta, Senin (12/11).

Baca Juga

Saat memberikan pesannya, Jokowi mengatakan terdapat beberapa capres dan cawapres yang juga hadir di acara ini. Namun, ia enggan menyebut secara tegas siapa saja yang dimaksud.

“Saya hanya titip pada calon-calon presiden, calon-calon wakil presiden yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa. Tapi tadi secara blak-blakan pak Menteri Investasi sudah sampaikan. Jadi saya ga usah mengulang,” kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan agar para capres dan cawapres mampu membawa suasana politik tetap kondusif. Ia pun mempersilakan agar para calon untuk menyampaikan ide dan gagasannya dalam memimpin bangsa Indonesia. Namun, dalam menyampaikan ide dan gagasannya, para capres dan cawapres diminta agar tidak membawa-bawa politik SARA.

“Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, dalam pemilu sebelumnya, Indonesia sudah merasakan dampak dari politik SARA yang terus menerus dilakukan. Akibatnya, masyarakat pun terbelah dalam waktu yang cukup lama.

“Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” kata Jokowi.

Dalam acara HIPMI ini, tampak hadir Menteri BUMN Erick Thohir yang duduk bersebelahan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Kemudian disamping Puan, duduk Presiden Jokowi dan di samping kirinya duduk Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Selain itu, tampak hadir pula Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyapa beberapa nama yang hadir di Munas HIPMI ini. Beberapa yang disapa yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Ia pun sambil bergurau menyampaikan bahwa sempat melihat keduanya jalan berbarengan.

“Tapi tadi pak, saya lihat mba Puan dan mas Ganjar jalan berbarengan menjemput mba Puan. Insyaallah kalau saya tidak salah satu mobil pak, saya bilang kemesraaan ini janganlah cepat berlalu. Ini harus terjadi untuk rakyat, untuk bangsa, untuk kita semua,” kata Bahlil.

Selain Puan dan Maharani, Bahlil juga menyapa Erick Thohir. Bahlil menyebut Erick merupakan salah satu kandidat capres atau cawapres di pemilu nanti.

“Ya pak Erick ini juga capres, atau cawapres pak Erick ? Cuman partainya masih so-so lah kira-kira begitu. Tapi saya lihat ada secercah harapan lah begitu ke sana,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement