REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar
kegiatan literasi digital. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi.
Salah satu kegiatan webinar literasi digital bertema 'Konsep Bisnis Digital: Pemasaran Melalui Instagram' adalah menyasar komunitas dan masyarakat di wilayah Sumatra yang diselenggarakan pada Sabtu (19/11/2022). Kegiatan tersebut setidaknya dihadiri sekitar 1.300 peserta.
Chief Business Officer Paberik Soeara Rakjat, Tio Prasetyo mengatakan, konsep pemasaran melalui Instagram harus memperhatikan perspektif etika digital. Dia menyebutkan, ada tiga etika yang perlu dilakukan semua orang setiap melakukan pemasaran melalui Instagram.
"Pertama, hindari menggunakan konten produk milik orang lain. Kedua, selalu menyapa dan berkomunikasi dengan baik dan santun kepada konsumen. Terakhir, tidak menjelek-jelekan produk lain dalam melakukan promosi atau memberikan penjelasan kepada konsumen," jelas Tio dalam siaran pers di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Business Consultant & Praktisi Literasi Digital, Syarif Maulana menerangkan mengenai pemasaran melalui Instagram ditinjau dari perspektif cakap digital. Dia menilai, sebagai salah satu media sosial (medsos) yang memiliki banyak pengguna, Instagram membuat banyak pengembangan yang tidak hanya menjadikannya sebagai platform medsos saja, tetapi juga menjadi platform promosi yang powerful.
"Ada empat tips melakukan pemasaran melalui Instagram. Pertama, sharing dahulu sebelum selling. Kedua, bentuk dan komunikasikan keberadaan usaha atau brand kita di Instagram. Ketiga, buat konten yang menarik yang mampu menciptakan engagement kepada pemirsa. Terakhir, selalu konsisten membuat konten yang relevan dengan jati diri brand Anda," ucap Syarif.
Praktisi literasi digital Bayu Sutjiatmo membahas berjualan di Instagram ditinjau dari perspektif keamanan digital. Dia menyampaikan, ada tiga aktivitas sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan dalam melakukan pemasaran melalui Instagram.
"Pertama, tidak sembarangan memberikan kode OTP kepada orang lain. Kedua, jangan pernah membuka link atau web dari sumber yang tidak dipercaya. Terakhir, selalu melakukan penggantian password secara berkala," ujar Bayu.