REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Barat dapat membantu mengatur pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang stabil, kata Kremlin pada Jumat (18/11/2022)
"Komunikasi dengan Barat juga bisa menjadi elemen penuntun, penguatan, dan penguatan komunikasi semacam itu, karena arahan yang datang dari sana diterapkan dengan sangat cermat oleh Kiev," kata juru bicara Dmitry Peskov pada konferensi pers di Moscow.
Mengomentari pernyataan politisi Italia Silvio Berlusconi, yang menyarankan untuk "memancing" Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu dengan sejawatnya dari Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Peskov merekomendasikan agar Zelenskyy terlebih dahulu "dipancing".
Moskow telah berulang kali mengkritik Zelenskyy karena mengesampingkan pembicaraan dengan kepemimpinan Rusia saat ini di bawah undang-undang yang dia tandatangani bulan lalu menyusul aneksasi sebagian wilayah Ukraina.
Peskov juga mengomentari keputusan Den Haag, mengakui tidak adanya kesalahan langsung dari Rusia dalam jatuhnya pesawat Malaysia MH17, mengatakan dia menyesalkan bahwa Rusia bukan bagian dari penyelidikan pra-sidang.
Mengenai putusan itu, dia mengatakan Moskow akan mengumumkan penilaiannya setelah terlebih dahulu menganalisisnya secara mendalam.
Tentang resolusi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Kamis, Peskov menyerukan Rusia untuk menarik diri dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, Peskov mengatakan Moskow akan tetap berhubungan dengan pengawas internasional.
Dia juga menyinggung pernyataan yang dikeluarkan Swedia beberapa jam sebelumnya, yang membenarkan bahwa pipa gas Nord Stream telah menjadi sasaran sabotase atau serangan teror ketika rusak akibat ledakan awal tahun ini.
Pernyataan tersebut menegaskan temuan yang telah dipublikasikan oleh intelijen Rusia tepat setelah insiden tersebut, kata Peskov, dan menambahkan, "Sangat penting untuk tidak berhenti, sangat penting untuk menemukan siapa yang berada di balik perusakan ini."
Ditanya tentang pemulihan jaringan pipa, Peskov mengatakan para ahli terlebih dahulu harus menilai kondisi dan kerusakan infrastruktur.