Senin 21 Nov 2022 16:45 WIB

In Picture: Indonesia Berisiko Tinggi Alami KLB Polio

Hal ini akibat rendahnya imunisasi polio di 30 Provinsi dan 415 kabupaten kota. .

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin polio di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin polio di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Petugas kesehatan melayani konsultasi terkait imunisasi di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Orang tua bersama anaknya berkonsultasi dengan petugas kesehatan di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan Syakura (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Puskesmas Dago, Jalan Ir H Juanda, Coblong, Kota Bandung, Senin (21/11/2022).

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.

Hal tersebut disebabkan oleh cakupan imunisasi polio yang rendah di 30 Provinsi dan 415 kabupaten/kota serta temuan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh. Republika/Abdan

sumber : Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement